Pondok Pesantren l-Ishlahuddiny, Kediri, Lombok Barat dirintis oleh dua orang tokoh bersaudara yaitu “Almagfurlah Tuan Guru Mustofa Al-Kholidy dan Tuan Guru Ibrahim Al-Kholidy.” Kedua tokoh ini terlahir dari seorang ayah yang bernama Tuan Guru Kholidy.
Pondok Pesantren Al Barokah didirikan pada tanggal 28 Januari 1974 masehi 5 Muharram 1395 Hijriyah oleh Kyai Haji Subhan Saifurruslan dengan menerapkan sistem pembelajaran terpadu pendidikan berasrama serta pengajaran ilmu agama ilmu pengetahuan pembelajaran kitab kuning dan pengembangan bahasa Inggris secara intensif.
Raden Ali adalah seorang ulama’ pembuka (babat) tanah Ngelom Pesantren pada sekitar tahun 1261 Hijriyah dipekirakan 1845 Masehi, beliau juga seorang Waliyullah ahli Thariqah Syaththariyah, penyebar dan peletak dasar ajaran Islam yang berhaluan faham Ahlus Sunnah Wal Jamaah di daerah Ngelom Sepanjang dan sekitarnya.
Syekh Akbar Abdul Fatah adalah salah satu ulama terkenal di Tasikmalaya yang diyakini memiliki segudang karomah. Beliau dilahirkan pada 1884 di Desa Cidahu Tasikmalaya.
Pesantren Al-Masyhad Mambaul Falah Wali Sampang menerapkan Visi Sebagai lembaga pendidikan islam yang membangun generasi muda berakhlaqul karimah, berkepribadian disiplin dan tanggung jawab serta ikut andil membangun ideologi islam Ahlussunah wal Jamaah
Pondok Pesantren Darul Hidayah, Bandung didirikan pada tahun 1964, oleh KH. RA Memed, Mayor Syahdi, dan KH. Ambari. Pondok Pesantren Darul Hidayah berlokasi di Jl. 17 Agustus No.19 Gatot Subroto, Kel.Cibangkong Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat.
Syekh Mas’ud lahir pada tahun 1923, di Purworejo, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari pasangan Kyai Muhyidin dengan Nyai Sangadah. Ayah beliau adalah pendatang dari Purworejo, Jawa Tengah yang menetap di Kawunganten sebagai petani sekaligus sebagai Kyai yang mengajarkan agama Islam.
KH. RA. Memed, beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Darul Hidayah, Bandung, keilmuan beliau dari pesantren Sukamanah Tasikmalaya hingga pesantren Tebuireng Jombang dibawah asuhan KH. Hasyim Asy'ari.
KH. Anas Abdul Jamil Buntet, Muqaddam Pertama Tarekat Tijaniyah Indonesia