Hukum Wanita Sedang Haid Ziarah Kubur

 
Hukum Wanita Sedang Haid Ziarah Kubur

Laduni.ID, Jakarta - Ziarah Kubur merupakan sebagai salah satu ibadah dalam Islam yg dapat dan boleh dilakukan oleh setiap Muslim dengan cara mendatangi atau berkunjung ke Kuburan dan mendoakan Orang Tua, Saudara, Anak, Kerabat, Teman dan Para Ulama ataupun seorang Muslim lainnya yg telah Meninggal Dunia.

Bolehkah wanita yang sedang haid melakukan ziarah kubur?

Bagi para wanita (baik haid maupun tidak) ziarah kubur hukumnya makruh bila bukan kuburan nabi, orang alim, orang shalih ataupun kerabat, sedang menziarahi kuburan nabi dan orang yang telah disebutkan sunah baginya bila kuburannya masih dalam satu daerah atau di luar daerah saat ia bersama mahramnya.

Kemakruhan wanita ziyaroh karena mereka mudah menangis dan meninggikan suara, hal itu karena tidak terlalu kuat menerimanya hati, terlalu sedih / putus asa terhadap musibah, dan tidak terlalu bisa menerima musibah-musibah yang ia alami. Tetapi hukum ini hanya dimakruhkan tidak diharamkan karena nabi pernah lewat dengan ketemu seorang wanita yang menangis di atas quburan anakya yang masih kecil, kemudian nabi SAW brsbda kepadanya : bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah.

Dalam hadis ini menjelaskan jika ziyaroh qubur bagi wanita diharamkan pasti nabi akan melarang wanita itu. Makruh jika tidak dikuatirkan fitnah tetapi jika dikuatirkan fitnah maka haram ziarahnya. Yang disunahkan bagi wanita dan laki-laki adalah menziyarohi makam nabi-nabi, orang 'alim, orang shalih. [ Lihat i'anatut tholibin 2/142 ]. Dijelaskan dalam Nuzhatul Muttaqin Syarah Riyadhus Shalihin jilid 1 :

باب استحباب زيارة القبر للرجال و ما يقوله الزائرعن بريدة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها. رواه مسلم. و في رواية : فمن أراد أن يزور القبور فليزر, فانها تذكر نا الأخرةالحديث رواه مسلم فى الجنائز (باب استئذان النبي صلى الله عليه و سلم ربه عز و جل في زيارة قبر أمهأفاد الجديث : مشروعية زيارة القبور, و اتفق العلماء على أنها مندوبة للرجال و خاصة لأداء حق نحو والد و صديق, لما فيها من تذكير بالأخرة و ترقيق للقلوب بذكر الموت و أحواله, كما ورد فى الأحاديث * و أما النساء فتكره لهن الزيارة, لما ورد من النهي عن ذلك, و قد تحرم اذا اقترنت زيارتهن بمحظور شرعي, كما اذا خشيت الفتنة أو رفعن أصواتهن بالبكاء, و قد تباح لهن الزيارة اذا قرب المصاب و لم يكن ثمة محظور شرعي * يندب زيارة قبر النبي صلى الله عليه و سلم * جواز النسخ في الشريعة الاسلامية, فقد حرم صلى الله عليه و سلم زيارة القبور أول الأمر لقرب عهد الناس بالجاهلية و ما كان فيها من وثنية و ما كانوا يفعلونه عند القبور من نياحة و غيرهما مما حرم الاسلام, ثم نسخ التحريم بعد أن اتضحت عقيدة التوحيد و رسخت قواعد الاسلام و استبانت أحكامه * على المؤمن أن يذكر نفسه بالموت, و أنه سيكون فى عداد الموتى ان عاجلا أو أجلا

Artinya : Bab sunah ziarah kubur bagi laki-laki dan bacaan yang diucapkan oleh penziarah.Dari Buraidah radiyallahu 'anhu telah berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Tadinya aku melarang kalian berziarah, tapi kini berziarahlah kalian ! (Hadits Riwayat Muslim)"Dalam riwayat lain dikatakan: "Maka barangsiapa yang ingin ziarah kubur, maka berziarahlah ! Karena, sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan akherat". Hadits Riwayat Muslim Menerangkan Tentang Jenazah (Bab meminta izin Nabi saw kepada Allah swt dalam masalah ziarah ke makam ibu beliau).

Faedah (maksud) Hadits : Ziarah kubur disyari'atkan dalam Islam. Para ulama telah sepakat menyatakan bahwa ziarah kubur hukumnya disunnahkan bagi kaum laki-laki, khususnya untuk melaksanakan hak seperti: ayah dan teman, mengingat mati, dan melembutkan hati dengan cara mengingat mati berikut tingkah-tingkahnya, sebagaimana keterangan-keterangan yang berlaku di dalam hadits-hadits Nabi saw.Adapun wanita hukumnya dimakruhkan dalam ziarah kubur.

Karena, ada hadits Nabi tentang pelarangan tersebut. Juga ziarah kubur hukumnya diharamkan bagi wanita bilamana diiringi dengan sesuatu yang dilarang menurut syara'. Seperti bilamana takut terjadi fitnah atau kerasnya suara wanita dengan menangis. Begitupula, ziarah kubur hukumnya diperbolehkan bagi wanita bilamana dekat dengan orang yang terkena musibah dan tidak adanya ciri fitnah yang dilarang oleh syara'.Demikian pula, ziarah ke makam Nabi saw hukumnya disunnahkan. Karena, bolehnya nasakh (perubahan hukum Islam) dalam syari'at Islam.

Memang, pada awal perintahan Nabi saw ziarah kubur itu hukumnya diharamkan, karena umat Islam pada masa itu masih ada kedekatannya dengan kebiasaan mereka pada zaman jahiliyah.Juga masih adanya kebiasaan menyembah berhala. Selain itu, mereka juga suka berbuat niyahah (meratapi mayit) atau lainya yang diharamkan ketika melakukan ziarah kubur. Kemudian, hukum haram ziarah kubur tersebut diganti dengan hukum sunnah setelah adanya kejelasan dalam aqidah Islam, tertancapnya kaedah-kaedah dan hukum-hukum Islam di dada mereka.Dengan demikian, seorang mukmin harus selalu mengingat mati. Karena, mengingat mati adalah persiapannya orang-orang yang akan mati, baik untuk saat ini maupun saat yang akan datang.

قال الشيخ عبد المعطي السقا في ( الارشادات السنية ) ص 111 : زيارة قبور المسلمين مندوبة للرجال لخبر مسلم : كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها فإنها تذكركم الآخرة : أما زيارة النساء فمكروهة إن كانت لقبر غير نبي وعالم و صالح وقريب ، أما زيارة القبر النبي ومن ذكر معه فمندوبة لهن بدون محرم إن كانت القبور داخل البلد ، ومع محرم إن كانت خارجة ، ومحل ندب زيارتهن أو كراهتها إذا أذن لهن الحليل أو الولي وأمنت الفتنة ولم يترتب على اجتماعهن مفسدة كما هو الغالب ، بل المحقق في هذا الزمان ، وإلا فلا ريبة في تحريمها. ويستحب الاكثار من الزيارة لتحصيل الاعتبار والعظة وتذكر الآخرة ، وتتأكد الزيارة عشية يوم الخميس ويوم الجمعة بتمامه وبكرة يوم السبت.

Berkata as-Syaikh ‘Abdul Mu’thi as-Saqaa dalam kitab al-Irsyaadaat as-Sunniyah “Berziarah dikuburan orang-orang muslim disunahkan bagi para pria berdasarkan hadits riwayat Muslim “Aku (dulu) melarang kalian berziarah kubur, (sekarang) berziarahlah karena ia mengingatkan kalian pada akhirat”. Sedang bagi para wanita ziarah kubur hukumnya makruh bila bukan kuburan nabi, orang alim, orang shalih ataupun kerabat, sedang menziarahi kuburan nabi dan orang yang telah disebutkan sunah baginya bila kuburannya masih dalam satu daerah atau di luar daerah saat ia bersama mahramnya. Kesunahan ziarah baginya dengan ketentuan seizin suaminya atau walinya, aman dari fitnah dan dalam perkumpulannya tidak menimbulkan kerusakan seperti pada umumnya bahkan yang menjadi kenyataan di zaman ini, bila tidak demikian maka keharaman ziarah baginya tidak dapat disangsikan. Disunahkan memperbanyak ziarah dengan tujuan supaya dapat mengambil pertimbangan, peringatan serta teringat kehidupan akhirat.Kesunahan ziarah menjadi mauakad dihari kamis sore dan hari jumat dan makruh dihari sabtu”. [ al-Irsyaadaat as-Sunniyah hal. 111 ].

زيارة القبور مندوبة للاتعاظ وتذكر الآخرة وتتأكد يوم الجمعة ويوما قبلها ويوما بعدها عند الحنفية والمالكية وخالف الحنابلة والشافعية فانظر مذهبيهما تحت الخط ( الحنابلة قالوا : لا تتأكد الزيارة في يوم دون يوم الشافعية قالوا : تتأكد من عصر يوم الخميس إلى طلوع شمس يوم السبت . وهذا قول راجح عند المالكية

Ziarah kubur disunahkan agar dapat mengambil pertimbangan, peringatan serta teringat kehidupan akhirat, kesunahannya menjadi mauakad dihari hari jumat dan hari sebelumnya (kamis) serta hari setelahnya menurut kalangan Hanafiyah dan Malikiyyah berbeda menurut kalangan Hanabilah yang menyatakan “ziarah tidak muakad, tidak dihari tertentu juga hari lainnya” dan kalangan Syafi’iyyah yang menyatakan “Menjadi sunah yang muakkad mulai asharnya hari kamis hingga terbitnya matahari di hari sabtu” dan pernyataan ini sesuai pendapat yang unggul di kalangan Malikiyyah. [ Al-Fiqh ala Madzaahib al-Arbaah I/855 ].

Pada ketentuan di atas  tidak terdapat perbedaanhukum antara wanita yang sedang haid atau tidak dalam hal berziarah kubur. Wallaahu A'lamu Bis Showaab.

 

Sumber :

  1. Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB
  2. Al-Fiqh ala Madzaahib al-Arbaah I/855
  3. I'anatut tholibin 2/142
  4. Nuzhatul Muttaqin Syarah Riyadhus Shalihin jilid 1
  5. Al-Irsyaadaat as-Sunniyah hal. 111

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada 2018-06-09. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.