Nguri-nguri MTQ, JQH PBNU Gelar MTQ dan Kongres

 
Nguri-nguri MTQ, JQH PBNU Gelar MTQ dan Kongres
KARAWANG - Jamiiyatul Qurro wal Huffadz (JQH) PBNU akan menggelar Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) antar Pondok Pesantren se Indonesia dan Kongres ke V Nahdlatul Ulama (JQH NU) pada 11-15 Juli 2018 mendatang di Pondok Pesantren Asy Sidiqiyah 3 Karawang, Jawa Barat. 
 
Demi kelancaran dan kesuksesan acara tersebut, panitia pusat maupun daerah terus menerus melakukan koordinasi dan komunikasi baik melalui rapat online maupun pertemuan khusus di Ponpes Asy Sidiqiyah. 
 
 Khadimul Ma'had KH Hasan Nuri Hidayatullah (Gus Hasan) pada penyampaian laporan kesiapan sebagai tuan rumah acara. Dikatakannya, untuk peserta MTQ internasional akan ditempatkan di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah 4 yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari Pondok Pesantren Ash-Shiddqiyah 3. Pesantren Ash-Shiddiqiyah juga menyiapkan setidaknya 10 rumah warga sebagai tempat penginapan jika dibutuhkan.
"Insyaallah dukungannya cukup bagus dari masyarakat sekitar," ujarnya
 
Untuk rapat, tuan rumah menyediakan tiga ruangan dengan kapasitas 400, 300, dan 100 orang di Ash-Shiddiqiyah 3 dan satu ruang rapat di Ash-Shiddiqiyah 4 dengan kapasitas 150 orang. Pesantren Ash-Shiddqiyah telah berkoordinasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang demi lancarnya kongres V JQH NU. 
Guna menjaga keamanan, PCNU Kabupaten Karawang siap mengerahkan personel Banser dan Pagarnusa dengan jumlah personil 150 orang Banser dan 100 dari Pagarnusa.
"Mulai dari pintu keluar tol Cikampek sampai pertigaan dan perempatan, kami akan tempatkan Banser," lanjutnya agar peserta tidak tersesat.
Selain itu, pesantren tentu saja akan berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri serta karang taruna setempat.
Tuan rumah juga sudah menyiapkan alat transportasi untuk penjemputan. Baik mobil pribadi, elf, hingga bus, dan 30 sepeda motor. "Tempat parkir pun telah pesantren siapkan di beberapa titik yang mampu menampung ratusan kendaraan," ungkapnya
 
Sementara itu, Ketua Umum JQH PBNU, KH Abdul Muhaimin Zein, mengatakan MTQ dan Kongres sedianya akan digelar di Sulawesi, karena terdapat kendala sehingga batal, demikian pula Jawa Timur dan Kalimantan yang menemui hambatan. Menurutnya, mengapa kongres JQH harus ada MTQ tujuannya adalah untuk mempertahankan aset PBNU. "Mengapa tuan rumahnya di Jawa Barat, karena awalnya MTQ di Jabar," ujarnya
 
Menurutnya, sekitar tahun 70 an, NU sudah menyelenggarakan MTQ kali pertama di Indonesia. Pasca itu, munculah MTQ wartwan, korpri, MTQ antar ponpes sampai MTQ pemerintah. "Padahal, semua itu cikal bakalnya dari NU," ungkapnya
 
Mengapa alasan MTQ penting dilakukan NU, karena menurut Kiai Muhaimin, karena banyak kelompok yang dengan sengaja ingin mengaburkan sejarah bahwa MTQ bukan berasal dari NU. 
"Nah ada upaya untuk menghilangkan aset NU ini. Makanya jangan sampai MTQ asli milik NU ini harus di pertahankan," tegasnya
 
Sedangkan Ketua Panitia Muhammad Ma'sum, mengajak seluruh panitia MTQ dan kongres untuk siap sekaligus semangat dalam mensukseskan acara lima tahunan tersebut. (hud)
 
Caption foto; Panitia daerah dan pusat MTQ dan Kongres JQH NU menggelar rapat koordinasi di Ponpes Asy Sidiqiyah, Karawang, Jabar.
 

 

Tags