Innalillah. Mustasyar PBNU KH Ahmad Shodiq Telah Wafat

 
Innalillah. Mustasyar PBNU KH Ahmad Shodiq Telah Wafat

Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un. Mustasyar PBNU KH Ahmad Shodiq (Foto: KH Ahmad Shodiq berbaju putih) telah berpulang ke rahmatullah. Mursyid Thariqah al-Qadiriyyah wa al-Naqsabandiyyah, Kyai Sepuh ini wafat pada usia lebih dari 90 tahun, di RS. Urip Sumoharjo, Bandar Lampung pada sekitar pukul 15.00 WIB sore hari ini, Jumat, 13 Juli 2018.

Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri menyampaikan berita duka ini melalui sambungan telepon (seperti diberitakan dari NU Online)Berita duka ini pun segera tersebar ke seluruh keluarga besar NU Lampung melalui media sosial.

Mbah Shodiq yang sebelumnya merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalamah, Braja Dewa, Lampung Timur wafat setelah beberapa hari dirawat.

Kedekatan Almarhum dengan Gus Dur

Mbah Sodiq semasa hidupnya dikenal memiliki kedekatan dengan banyak orang, salah satunya dengan Gus Dur. Hubungannya dengan Gus Dur sangat dekat. Konon, masing-masing keduanya akan berebut saling mendahului untuk mencium tangan. Gus Dur mencium tangan Mbah Sodiq, demikian juga Mbah Sodiq pun ingin segera mencium tangan Gus Dur.

Dari sini diketahui bahwa kedua tokoh itu menganggap satu sama lain sebagai guru. Gus Dur memposisikan Mbah Sodiq sebagai gurunya, demikian pula Mbah Sodiq menganggap Gus Dur adalah guru.

Suatu kali, Mbah Kiai Sodiq pernah berziarah ke makam Gus Dur di Pesantren Tebuireng Jombang, kemudian terdapat seorang santri yang mengenal sosok Mbah Sodiq dan tahu kedekatan Mbah Sodiq dengan Gus Dur. 

Ketika melihat sosok Mbah Sodiq, santri tersebut lalu mengejar Mbah Sodiq dan meminta bersalaman mencium tangan. Aksi santri tersebut lalu diikuti para santri lainnya dan menyebabkan suasana menjadi riuh. Semoga Mbah Kiai Shodiq wafat dalam keadaan khusnul khotimah. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu. Amin.