Menteri Lukman Hakim: Sembilan Rumusan ini Semangati Kami di Kemenag

 
Menteri Lukman Hakim: Sembilan Rumusan ini Semangati Kami di Kemenag

LADUNI.ID, Surabaya - Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan yang berlangsung dari 15 - 17 Juli 2018 di Surabaya, kerjasama antara Ditjen Bimas Islam Kemenag, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lakpesdam NU, mendapat apresiasi luar biasa dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. 

"Hasil dialog nasional keagamaan dan kebangsaan yang sudah dirumuskan tentu akan menyemangati kami di Kemenag. Rumusan ini juga meneguhkan bahwa kami tidak sendiri dan kami berada bersama ormas dan LSM dalam menjaga kualitas keagamaan di masa mendatang," tegas Menag.

Pihaknya menyatakan, bahwa agama dalam konteks Indonesia memiliki kekhasan yang luar biasa. Sejak ratusan tahun yang lalu Indonesia sudah dikenal dengan sebagai bangsa religius.

"Nyaris tidak ada bangsa di dunia di mana rakyat tidak bisa lepas dari nilai-nilai agama. Acara resmi kenegaraan sekalipun diawali atau diakhiri dengan doa dan ini tidak ditemui di negara lain," ujar Menag.

Lukman Hakim melanjutkan bahwa Indonesia memiliki keunikan tersendiri. "Bahkan di Indonesia doa itu dilantunkan oleh beberapa agama. Dimana semua pejabat mengawali masa jabatan dengan menyebut nama tuhan dan ini juga tidak kita dapatkan di negara lain," sambung Menag.

Dalam dialog tersebut, selain dari pihak Menag, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin dan Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher juga menjadi nara sumber dalam gelaran dialog nasional yang sudah melahirkan sembilan rekomendasi tersebut.

Di antara beberapa hasil dialog tersebut adalah, pemerintah harus mengintensifkan dialog lintas pemahaman keagamaan secara berkala, disponsori (didanai) oleh pemerintah, dilaksanakan oleh masyarakat (ormas keagamaan) baik di tingkat pusat maupun daerah.

Selain itu, dialog tersebut berhasil mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mengutamakan paham keagamaan yang bervisi kebangsaan melalui pengembangaan kurikulum, kajian keagamaan, pemberdayaan ekonomi dan lainnya.

"Saya sangat bersyukur ada MUI yang menjadi wadah berkumpulnya ormas Islam agar kedepan kehidupan keagamaaan kita tidak memburuk yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa," pungkas Menag.