IPNU dan IPPNU Arab Saudi Resmi Dibentuk, Islam Nusantara Mendunia

 
IPNU dan IPPNU Arab Saudi Resmi Dibentuk, Islam Nusantara Mendunia

LADUNI.ID, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU Puti Hasni mengukuhkan dan melantik langsung para pelajar yang menjadi pengurus Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) IPNU dan IPPNU Arab Saudi di TPA An-Nashiriyyah, Jeddah, Arab Saudi, Senin (9/11) sore waktu setempat.

Sebelum dikukuhkan, para pelajar putra dan putri NU tersebut terlebih dulu mengikuti pelatihan berupa Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Ada sekitar 100 pelajar dari rentang usia 12-27 tahun hadir dan mengikuti langsung proses kaderisasi berupa pembekalan materi-materi pokok Makesta. 

Tujuannya dalam rangka menguatkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah kepada para pelajar Indonesia di Arab Saudi, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) secara resmi dibentuk dan disahkan di negeri kelahiran Rasulullah itu.

Materi yang disampaikan adalah ke-Aswaja-an dan ke-NU-an, ke-IPNU/IPPNU-an, keorganisasian, dan kepemimpinan. Pematerinya adalah KH Imron Masyhudi (Sekretaris PCINU Arab Saudi), Alfiyan (Sekretaris PCI GP Ansor Arab Saudi), dan Ainun Ni'mah (PP IPPNU). 
 
Para pelajar yang mengikuti Makesta dan pengukuhan IPNU dan IPPNU Arab Saudi berasal dari Sekolah Indonesia Mekkah (SIM), Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), dan sejumlah pelajar dari Universitas Ummul Quro'. 
 
Selama pelatihan, terlihat para pelajar antusias dan cukup aktif melakukan tanya jawab mengenai materi-materi yang disampaikan.
Ketua PCINU Arab Saudi KH Ahmad Fuad mengatakan NU sangat dihormati di mata Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Arab Saudi. 
 
"NU dihormati karena mencintai NKRI dan ikut merawatnya. Makesta ini pertama di dunia di tengah kondisi belajar para pelajar putra dan putri di Arab Saudi dari sejak TK hingga perguruan tinggi yang terpisah," kata Kiai Fuad. 
 
"Dengan izin Allah, nanti kalianlah yang akan merawat NU di negeri dilahirkannya Islam. IPNU dan IPPNU di NU adalah yang paling bontot," ujar Kiai Fuad. 
 
Perwakilan KJRI H Umar Badarsyah menekankan agar pelajar di Arab Saudi yang mengikuti Makesta mengabdi untuk NU dalam membina masyarakat dan menanamkan wawasan kebangsaan. 
 
"Saya sama seperti adik-adik sekalian, rumah saya dijadikan markas Pelajar Islam Indonesia di Mesir. Saya bangga ikut menjadi bagian saksi sejarah dari pembentukan organisasi besar IPNU dan IPPNU,” kata Umar. 
 
Sementara itu, Puti Hasni mengatakan, PCI IPNU dan PCI IPPNU Arab Saudi ini adalah PCI kali pertama yang dibentuk sejak IPNU didirikan 64 tahun lalu, dan IPPNU pada 63 tahun lalu. IPNU berdiri sejak 1954 dan IPPNU sejak tahun 1955. 
 
"Ini sejarah pertama bagi IPNU dan IPPNU membentuk PCI di Arab Saudi. Secara aturan organisasi pun telah diatur mekanisme pembentukannya. Harapan besarnya adalah IPNU dan IPPNU memberikan manfaat optimal bagi para pelajar Indonesia yang bermukim di Arab Saudi," ujar Puti lewat keterangan tertulisnya kepada NU Online.
 
Ke depan, Puti menargetkan akan membentuk IPPNU di sejumlah negara yang menjadi kantong-kantong masyarakat Indonesia di luar negeri. "Seperti di Malaysia, Hongkong, Korea Selatan, dan lainnya," kata Puti. 
 
Selain PCINU, PCI IPNU, dan PCI IPPNU, badan otonom NU di Arab Saudi yang telah eksis antara lain PCI GP Ansor dan PCI Muslimat NU. 
 
Selain Puti Hasni, dari PP IPPNU hadir Bendahara Umum Ainun Ni'mah dan Ketua Bidang Komunikasi dan Informatika Siti Fatimatuzzahra. Selain itu, hadir juga Ketua PCI GP Ansor Arab Saudi H. Mustofa, Komandan Banser Arab Saudi Mustofa Kamal, dan sejumlah pengurus PCI Muslimat NU Hj Rufinah, Hj Hamidah, dan pengurus Muslimat NU Arab Saudi lainnya. (Red: Fathoni, NU Online)