SAS Institut Hadir untuk Kemanusiaan dan Perdamaian
LADUNI.ID, JAKARTA – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj melaunching SAS (Said Aqil Siroj) Institute di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (1/8) malam. SAS Institut dibentuk untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia.
Hadir para ulama, kiai, tokoh NU, tokoh agama, politisi dan sejumlah pejabata negara serta ratusan undangan lainnya.
Dikatakan Kiai Said, melalui SAS Institut masyarakat bisa berkontribusi, memberi masukan, ide dan akan dirangkum menjadi satu sof, satu barisan untuk Indonesia yang berkemajuan dan berkeadilan. “Insya Allah Indonesia akan selalu eksis illa yaumil qiyamah, amin,” ujarnya saat memberi sambutan pada louching SAS Institut
Lebih lanjut Kiai Said mengatakan, dalam era globalisasi yang sangat menantang ini, tidak mungkin mengatasi problem bangsa dengan teologi akan tetapi dengan peradaban (hadloroh, syaqofah dan tamadun). Tantangan yang kita hadapi sangat berat.
Makanya kata Kiai Said, presiden selalu menyampaikan revolusi mental, kalimat itu sangat mudah di ucapkan akan tetapi berat dilakukan, karena yang berkewajiban merevolsui mental bukan hanya presiden TNI, POLRI akan tetapi semua memiliki tanggung jawab. “Revolusi mental harus bersama-sama kita laksanakan,” ungkapnya
Terkait ekonomi kerakyatan, tambah Kiai Said, NU tidak anti konglomerat, pengusaha besar akan tetapi yang diinginkan hanyalah pemerataan. “Jangan sampai kekayaan di monopoli oleh konglomerat tertentu,” pungkasnya (hud).
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...