Khutbah Terpendek dan Dahsyat dari Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani

 
Khutbah Terpendek dan Dahsyat dari Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani adalah sosok wali besar yang sangat kharismatik. Beliau terkenal dengan sebutan Sulthonul Auliya’, pemimpin para wali. Selain itu, di kalangan para ulama beliau juga dikenal dengan julukan Muhyiddin, orang yang menghidupkan agama dan julukan Al-Quthb Al-Ghouts, yakni berarti pemuka yang menolong. Maka, tak heran jika beliau menjadi salah satu wali yang manaqibnya selalu di baca oleh para pecintanya.

Kedalaman ilmu dan kemuliaan akhlaknya terpadu dengan sempurna. Syaikh Abdul Qodir adalah pemimpin para ulama dan wali. Sampai sekarang banyak umat Islam, para pecintanya senantiasa mengirimkan Al-Fatihah, dan bertawassul kepadanya agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT sebab kedekatan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani dengan Allah.

Habib Ali Al-Jufri pernah menulis di laman media sosial resminya tentang sebuah khutbah singkat tapi sangat dahsyat yang pernah disampaikan oleh Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani.

Alkisah, dalam suatu kesempatan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani naik mimbar dan menyampaikan khutbahnya:

"لُقْمَةٌ فِي بَطْنِ جَائِعٍ خَيْرٌ مِنْ بِنَاءِ أَلْفِ جَامِعٍ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ كَسَا الْكَعْبَةَ وَأَلْبَسَهَا البَرَاقِعَ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ قَامَ لله بَيْنَ سَاجِدٍ وَرَاكِعٍ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ جَاهَدَ لِلْكُفْرِ بِسَيْفٍ مُهَنَّدٍ قَاطِعٍ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ صَامَ الدَّهْرَ وَالْحَرُّ وَاقِعٌ، فَيَا بُشْرَى لِمَنْ أَطْعَمَ الْجَائِعَ."

"Satu suap yang kau masukkan dalam perut orang yang lapar lebih baik dari membangun seribu Masjid Jami'. Dan lebih baik dari orang yang memberi kiswah Kakbah dengan menyelimutinya kain sutera. Dan lebih baik dari orang yang qiyamul lail dan ruku'. Dan lebih baik dari berjihad melawan kekafiran dengan pedang tajam yang terhunus. Dan lebih baik dari berpuasa sepanjang tahun di waktu panas. Sungguh beruntung bagi orang yang memberi makan orang yang lapar."

Di dalam keterangan lain, redaksinya seperti ini:

 "لُقْمَةٌ فِي بَطْنِ جَائِعٍ خَيْرٌ مِنْ بِنَاءِ أَلْفِ جَامِعٍ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ كَسَا الْكَعْبَةَ وَأَلْبَسَهَا البَرَاقِعَ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ قَامَ لله بَيْنَ سَاجِدٍ وَرَاكِعٍ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ جَاهَدَ لِلْكُفْرِ بِسَيْفٍ مُهَنَّدٍ قَاطِعٍ، وَخَيْرٌ مِمَّنْ صَامَ الدَّهْرَ وَالْحَرُّ وَاقِعٌ، وَإِذَا نَزَلَ الدَّقِيْقُ فِي بَطْنِ جَائِعٍ لَهُ نُوْرٌ كَنُوْرِ الشَّمْسِ سَاطِعٌ، فَيَا بُشْرَى لِمَنْ أَطْعَمَ الْجَائِعَ."

"Satu suap yang kau masukkan dalam perut orang yang lapar lebih baik dari membangun seribu Masjid Jami'. Dan lebih baik dari orang yang memberi kiswah Kakbah dengan menyelimutinya kain sutera. Dan lebih baik dari orang yang qiyamul lail dan ruku'. Dan lebih baik dari berjihad melawan kekafiran dengan pedang tajam yang terhunus. Dan lebih baik dari berpuasa sepanjang tahun di waktu panas. Jika tepung itu masuk ke dalam perut orang yang lapar, maka ia mempunyai cahaya seperti cahaya matahari yang terang benderang. Sungguh beruntung bagi orang yang memberi makan orang yang lapar."

Meskipun ada yang meragukan khutbah ini merupakan pernyataan dari Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani dan menganggap hanya sebuah pernyataan yang dinsibahkan kepada beliau, namun substansi isinya sangat mengena dan dahsyat sekali sebagai nasihat kita semua. Wallahu ‘Alam bis Showab. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 09 Agustus 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim