Positif, LPBINU Nganjuk Sambut HUT RI Dengan Aksi Bersih Desa

 
Positif, LPBINU Nganjuk Sambut HUT RI Dengan Aksi Bersih Desa

LADUNI.ID, Nganjuk – Guna menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 Republik Indonesia, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Nganjuk melakukan aksi bersih-bersih desa di Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Jumat (10/8) kemarin.

Ketua LPBI-NU Nganjuk Subhan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari mengekspresikan kecintaan terhadap tanah air. Merayakan hari kemerdekaan berarti mensyukuri nikmat Tuhan dengan mengisi dengan hal positif.

“Bersih-bersih desa ini untuk menyambut perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-73. Karena kita prihatin ada beberapa sudut desa masih penuh semak belukar. Terutama di lapangan yang akan dibuat melaksanakan berbagai jenis perlombaan,” ujarnya.

Dikatakan, apabila desa bersih maka orang dewasa tak perlu lagi khawatir anak-anak kecil bermain-main dan lari-lari kesana kemari,” jelasnya. “Kegiatan bersih-bersih desa dapat membangkitkan rasa kecintaan pada tanah air dan Indonesia. Dan memupuk semangat persatuan dan kesatuan antar warga desa,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Subhan, desa yang bersih akan memberikan kenyamanan saat merayakan HUT RI ke-73.

Subhan menambahkan kegiatan bersih desa ini juga diikuti dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri) dan puluhan masyarakat sekitar.

Kekompakan ini sebagai wujud nyata kedewasaan masyarakat dalam menyelami makna kemerdekaan. “Awanya tak mengira yang mengikuti kegiatan ini cukup banyak. Ini bukti kecintaan masyarakat kepada desa mereka. Karena mereka datang tanpa dibayar alias sukarelawan,” ungkap Subhan.

Sementara itu, salah satu warga M Musbichin yang berpartisipasi dalam kegiatan ini menjelaskan, pembersihan desa ini dimulai sejak pagi dan sampai menjelang shalat Jumat. Masyarakat berduyun-duyun datang membawa peralatan bersih-bersih sendiri dari rumah.

Puluhan warga ini berbagi tugas satu dengan yang lainnya untuk menyingkirkan semak belukar setinggi orang dewasa di beberapa tempat. Sebagian yang lain bertugas membawa sampah ke tempat pembuangan akhir. Untuk perempuan kebagian membuat makanan ringan dan minuman.

“Semak-semaknya tinggi karena sudah lama tidak dibersihkan, terutama di lapangan desa yang akan digunakan buat upacara dan lomba agustusan. Kalau hari ini kurang, maka akan dilanjutkan di kemudian hari,” pungkasnya.