Habib Jindan bin Novel: Indahnya Akhlak Keturunan Rasulullah saat Dituduh Mencuri

 
Habib Jindan bin Novel: Indahnya Akhlak Keturunan Rasulullah saat Dituduh Mencuri

LADUNI.ID -  Melihat akhlaknya ahli bait, orang mau tau ahli bait? lihat dari akhlaknya mereka, lihat daripada perangainya mereka diceritakan pada suatu waktu ada seorang pebisnis di pasar keluar dari rumah sudah membawa kantong uang 1000 keping perak dirham mau bisnis dipasar mau beli sesuatu.

Masuk waktu sholat mampir masjid dan sholat, lepas dari Masjid lanjut kepasar tiba di pasar pada waktu mau membayar tiba-tiba uangnya tidak ada, kemungkinan tertinggal di Masjid, maka kembalilah ke Masjid untuk mengambil uangnya tetapi Masjid sudah kosong hanya ada satu orang yang sedang melakukan sholat.

"Orang ini pasti malingnya pura-pura sholat ketika saya datang, sebab kalau ada orang lain pasti tidak berani mengambilnya, sudah sepi dan kosong baru berani mengambilnya" gumam si suadagar

Sudah jangan pura-pura sholat, cepat atau saya pukuli kamu dalam sholat kembalikan uang saya, Sayidina Ali mendengar suara gaduh kemudian mempercepat dan mempersingkat sholatnya dan salam, kemudian saudagar itu langsung memegang bajunya dan mengatakan mana uang saya, kamu maling, kamu pencuri kembalikan uang saya.

Sayidina ALi Zaenal Abidin tau bahwa orang ini rupanya salah sangka
"Sabar, sabar, sabar saya mengaku betul saya kembalikan, cuma saya meminta satu syarat jangan cerita kepada siapa-siapa saya kembalikan uang kamu maafkan saya, saya salah, saya salah" Kata Sayidina ALi Zaenal Abidin

" Barang siapa yang meutupi kesalahan orang Msulim maka Allah SWT akan menutupi kesalahannya di dunia dan akhirat "

Kemudian suadagar tersebut mengatakan baik saya tidak akan bercerita kepada siapapun, tetapi kamu pencuri dan kembalikan uang saya, Beliau Sayidina Ali Zaenal Abidin mengatakan baik saya kembalikan dirumah, sesampainya dirumah beliau bertanya kepada saudagar tersebut berapa uang kamu dijawab 1000 keping perak dirham. kemudian Sayidina Ali Zaenal Abidin masuk kamar dan membungkus uang 1000 keping perak dirham dan langsung diserahkan kepada saudagar tersebut.

Singkat cerita ketika saudagar tersebut pulang kerumahnya disambutlan oleh sang istri, kemudian istrinya menceritakan wahai suamiku ini uangnya tertinggal dirumah, dalam benaknya si saudagar tersebut tadi uang siapa yang saya gunakan untuk berbisnis? orang tadi yang saya tuduh maling, saya hina, saya ambil uangnya dia cuma mengangguk iya saya salah, saya minta maaf, ini manusia atau malaikat?

Akirnya saudagar tersebut cari tahu dan balik kerumah Sayidina Ali Zaenal Abidin dan dijalan saudagar tersebut tanya kepada jiran ini rumah siapa? dijwab oleh Jiran ini rumah kamu tidak kenal, ini rumahnya cucunya Rasulullah SAW, cucunya Siti Fatimah, Cucunya Ali Bin Abi Thalib, rumahnya Sayidina Ali Zaenal Abidin putranya Al-Husain yang terbunuh terpenggal kepalanya di Karbala Putranya Ali Bin Abi Thalib binti Fatimatuzzahra bin Muhammad SAW.

Kemudian si saudagar tadi langsung mengucapkan Innalillahi Wa inna Ilaihi Rajiuun, tak ada orang lain di Madinah yang saya tuduh sebagai pencuri, saya hina, saya maki kecuali cucunya Rasulullah, Astaghfirullah akhirnya dengan rasa malu dan membawa uangnya langsung menghampiri rumah Sayidina Ali Zaenal Abidin dan langsung nangis dan minta maaf dihadapan beliau, uang ini saya kembalikan, Beliau mengatakan sudah saya maafkan kalau masalah uang ini sudah menjadi rizki kamu maka ambilah.

Kita Ahlul Bait keturunan Rasulullah SAW harta yang sudah kita keluarkan tidak balik lagi maka ambilah kita tidak meminta untuk dikembalikan itu rizki kamu. MasyaAllah ahlul bait, ahlul bait keluarganya nabi Muhammad SAW ini pengorbanan yang engkau lakukan.

Lebih jelasnya bisa diakses di:

https://www.youtube.com/watch?v=APDNJ7Fg0qs

 

Sumber: Cerama Habib Jindan Bin Novel