Tajuk Ahad Laduni.id 23/09/2018: 10 Muharram, Akhir Keburukan dan Awal Kebaikan Pilpres 2019

 
Tajuk Ahad Laduni.id 23/09/2018: 10 Muharram, Akhir Keburukan dan Awal Kebaikan Pilpres 2019

Tajuk Ahad Laduni.id 23 September 2018:

10 Muharram, Akhir Keburukan dan Awal Kebaikan Pilpres 2019

Hari-hari ini adalah hari-hari yang istimewa, yaitu adanya moment penetapan pasangan dan nomor urut pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan berlaga di Pemilihan Presiden 2019. Sebagaimana diketahui, terdapat dua pasangan Capres dan Cawapres yaitu nomor urut 1 (satu) adalah Joko Widodo – (kiai) Ma’ruf Amin dan nomor urut 2 (dua) adalah Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Penentuan hari untuk moment penetapan tersebut sangat istimewa, karena diadakan pas pada tanggal 11 Muharram, satu hari selepas tanggal istimewa, yaitu 10 Muharram. Berdasarkan dari peristiwa-peristiwa bersejarah tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan umum bahwa pada bulan Muharram dan khususnya tanggal 10 Muharram adalah sangat banyak kasih sayang Allah SWT yang tercurahkan. Ditutupnya akhir keburukan dan dibukanya awal kebaikan.

Peristiwa besar yang tercatat dalam sejarah antara lain, penciptaan langit dan bumi, penciptaan nabi Adam dan Hawa, penciptaan surga, kelahiran nabi Ismail, dilepaskannya nabi Ibrahim dari siksa api Raja namrud, ditenggelamkannya Fir’aun, disembuhkannya penyakit yang sudah lama diderita nabi Ayyub, diterimanya taubat nabi Adam, dilepaskannya nabi Yusuf dari penjara, dikeluarkannya nabi Yunus dari perut ikan, serta dikembalikannya kerajaan nabi Sulaiman setelah dikuasi Iblis.

Bulan Muharram, sebagaimana bulan baru, dalam tradisi Islam adalah tradisi penghitungan amal tahunan agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi kaum yang beruntung, dimuliakan, dan ditinggikan derajatnya.

Begitulah langkah awal dari proses panjang pemilihan presiden 2019 dimulai, seolah memberikan harapan bagi bangsa ini untuk mulai terlepasnya keburukan-keburukan yang menimpa bangsa dan mulai memasuki era kebaikan, kemuliaan, kesentausaan, dan kejayaan bangsa Indonesia! Mercusuar Dunia!

Sebuah harapan yang bukan mimpi di siang bolong ataupun isapan jempol belaka, namun harapan yang memiliki tumpuan, pijakan, dan jalur yang nyata dari adanya parameter-parameter yang dapat dibaca secara mudah.

Sebagaimana pernyataan Country World Bank Dunia untuk Indonesia A Chaves mengatakan, perekonomian Indonesia cukup kuat dan menjadi negara yang jauh dari krisis. Tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia setidaknya menyentuh angka 5,22 persen, sebuah angka yang bagus dan di atas rata-rata dunia, di tengah ketidakstabilan ekonomi global yang disebabkan perang dagang Amerika.

Begitu juga dari kalangan investor, tidak mau kalah dari Alibaba, e-Commerce Player terbesar di China, pesaing utamanya, yaitu Amazon, berkunjung ke Indonesia dan akan berinvestasi sampai Rp. 14 triliun. Sebuah angka yang fantastis dan menjadi indikator keamanan dan kenyamanan berinvestasi di Indonesia.

Indikator dan parameter lainnya adalah bahwa bandara Soekarno Hatta telah mampu mengalahkan kesibukan bandara Changi, Singapura, yang selama ini tangguh tak terkalahkan. Basis tingkat kesibukan bandara ini menjadikan roda-roda ekonomi berputar, baik secara nasional maupun tingkat daerah.

Mungkin kehadiran mereka untuk mengetahui potensi-potensi Indonesia, baik potensi alam maupun sumber daya manusianya, karena bisa jadi mereka melihat puncak gunung es dari adanya potensi-potensi kehebatan anak negeri di bidang eksakta maupun non eksakta.

Setiap minggu kami tampilkan kehebatan para remaja dan pemuda mahasiswa Indonesia, begitu pulalah minggu ini. Mahasiswa UGM menjadi juara satu kompetisi tari di Korea dalam event Wonju Dynamic Dancing Carnival 2018. Begitu juga kemampuan mahasiswa ITB yang mampu menciptakan robot kecoa untuk kebutuhan operasi intelejen dan radar cuaca yang jauh lebih baik dari buatan dari luar negeri.

Begitu juga mahasiswa ITS Surabaya yang berhasil turut serta dalam ajang bergengsi kontes pesawat tanpa awak tingkat dunia TÜBİTAK International Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Turki. Jadi anak Indonesia sudah mampu membuat pesawat tanpa awak, bahkan pesawat dengan kemampuan robot!

Puncak gunung es kehebatan remaja pemuda Indonesia itu kemungkinan besar juga memiliki badan yang jauh lebih besar di bawahnya, sebagaimana kemampuan santri-santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Bungah, Gresik, Jawa Timur yang berhasil membawa pulang medali pada ajang lomba matematika tingkat dunia Hong Kong International Mathematical Olympiad (HIMO).

Sehari setelah penetapan nama dan nomor urut pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2019, Kiai Ma’ruf Amin yang diamanahi menjadi calon wakil presiden oleh presiden Joko Widodo, telah secara elegan dan disiplin serta setia pada aturan dengan menyampaikan pernyataan pengunduran dirinya sebagai Rais Aam dalam Rapat Pleno di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Selanjutnya Kiai Miftachul Akhyar menjadi Pejabat Rais Aam pengganti kiai Ma’ruf Amin.

Dalam pernyataan perpisahannya, Kiai Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa amanah bangsa yang diembannya sebagai kader Nahdlatul Ulama. Mempertegas dengan usulannya agar negara mengalokasikan APBN sebesar Rp 10-20 triliun khusus untuk pesantren, sebuah basis pendidikan Islam rahmatan lil’alamin yang terbukti menjadi pilar kedamaian dan persatuan bangsa Indonesia.

Penerusnya, kiai Miftachul Akhyar adalah kiai Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya. Beliau adalah alumni pondok pesantren Tambak Beras, pesantren Sidogiri, pesantren Lasem Jawa Tengah, murid Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki sewaktu mengajar di Malang Jawa Timur.

Tidak ketinggalan, selepas acara Rapat Pleno penggantian Rais Aam tersebut, Ketua Umum PBNU Kiai Prof. Dr. Said Aqil Siroj, MA terbang ke Korea Selatan untuk meresmikan masjid Al Huda yang merupakan program rintisan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Korea Selatan. Peresmian dalam bingkai tausiyah yang dihadiri ribuan WNI tersebut diberi tema “Korea Bershalawat Bersatu Menjaga NKRI” seolah meneguhkan peran Islam Nusantara dalam turut membantu dakwah Islam yang penuh kedamaian di bumi Korea Selatan.

Pasangan Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin memperoleh nomor urut 1 (satu), tegak lurus, dalam telunjuk yang tegak, tidak bengkok, dalam lindungan kalimat tauhid yang sempurna. Sebagaimana tegaknya bangunan mercusuar yang akan memberikan sinar penerang bagi seluruh penjuru dunia.

Demikian.

Salam Islam Nusantara!
Salam Indonesia Mercusuar Dunia!