Lahirnya Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).

 
Lahirnya Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).

 

LADUNI.ID, SEJARAH-  Teuku Fakeh Mahmud, Teuku  Muda  Dalam  dan  Teuku  M.  Ali,  semuanya  berasal  dari  Pidie, adalah anggota-anggota Jam‟iyat  al-Diniyah yang mendirikan Madrasah Sa‟adah „Abadiyah  di Sigli, Pidie.

Namun demikian, para uleebalang tersebut tidak dapat menghilangkan rasa tidak puas di kalangan petani terhadap apa yang dilakukan oleh uleebalang sebagai satu kelompok.

Sehingga hal itu merupakan ladang subur memunculkan ulama sebagai para pemimpin rakyat. Ketidakpuasan rakyat terhadap uleebalang adalah salah satu sebab mengapa ulama menerima dukungan yang sangat besar ketika mereka melancarkan pergerakan pembaharuan yang dimulai pada tahun 1920-an dan puncaknya pada 1930 ketika mereka mendirikan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).

Nazaruddin   Sjamsuddin   menyebutkan   bahwa   pemberontakan yang meletus pada tahun 1953 adalah disebabkan oleh perhatian serius dari ulama terhadap kondisi Aceh pada waktu itu. Sebagaimana warisan kesadaran sejarah dan keunikan budaya, sikap para pemimpin Aceh tersebut didasarkan pada situasi psikologi, keagamaan, dan kegiatan- kegiatan kultural mereka.

Dalam hal ini, berbagai pandangan muncul mengenai pemberontakan tersebut. Beberapa di antaranya berpendapat bahwa pemberontakan ini terjadi sebagai kelanjutan konflik antara ulama dan uleebalang;    pendapat    ini    sebagaimana    dijelaskan  oleh Ali Sastroamidjojo    mengenai    pemberontakan    kepada    anggota    Dewan

Perwakilan Rakyat pada waktu itu.  Pendapat lain dikemukakan oleh Feith, bahwa pemberontakan ini terjadi sebagai perluasan konflik antara Masyumi dan PNI.

Ini menunjukkan bahwa sangat masuk akal, adanya pendapat  yang  menganggap  pemberontakan  sebagai  produk  konflik antara Aceh dengan pemerintah pusat muncul dari kepentingan yang berbeda. Konflik antara ulama dan uleebalang tidak dapat dijadikan dasar yang kuat.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga

Sumber: Nuraini, Potret Islam Tradisional “Dayah Dan Ulama Di Aceh Abad Ke-20” Dalam Perspektif Sejarah, 2014