Salah Satu Dahsyatnya Fadhilah Shalawat

 
Salah Satu Dahsyatnya Fadhilah Shalawat
Sumber Gambar: Dokumentasi Istimewa, Iluatrasi: Laduni.id

LADUNI. ID,  Jakarta - Salah satu ibadah yang dianjurkan dalam keseharian kita adalah dengan memperbanyak membaca shalawat. Esensi membaca shalawat itu merupakan doa agar Allah melimpahkan keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan selalu kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan pengikutnya. Dari hal itu, kita juga mendapatkan efek pahala dan kebaikan selama di dunia, barzakh, maupun akhirat. 

Bukan hanya itu, tetapi shalawat juga berarti doa dan meminta kepada Allah SWT, Karena Allah lah satu-satunya tempat meminta. Dimana akhirnya juga timbul hubungan dekat dengan-Nya, dan sehingga dalam keadaan apapun maka limpahan rahmatnya juga tersambung kepada kita.

Hal ini sebagaimana diutarakan Nabi Muhammad SAW dalam sabda-Nya: “Apabila salah satu diantara kamu (manusia) membaca shalawat, sebaiknya diawali dengan mengagungkan nama Allah ta’ala dan memujinya , setelah itu barulah membaca shalawat kepada nabi , setelah itu barulah dapat berdoa sesuai doa yang dinginkan" ( HR.Ahmad, Abu dawud dan tirmidzi)”

Mengometari hadist diatas, fakta lainnya mengenai kelebihan fadhilah shalawat seperti dinukilkan Habib al-Kull dalam karyanya yang berjudul "Alladzina Ra’au Rasulullah wa Kallamuhu". Tidak sedikit dari peristiwa mimpi dalam kitab ini adalah jawaban atas pertanyaan dan persoalan yang dihadapi langsung oleh para pemimpi. Pada mimpi ke-57 misalnya, Rasulullah memberikan salah satu manfaat dan keutamaan bershalawat.

Syekh as-Shalih Musa al-Aziz mengisahkan dirinya pernah berangkat bersama rombongan menggunakan kapal laut, tiba-tiba angin bertiup sangat kencang dan mengancam keselamatan. Tak sedikit rombongan yang celaka dalam peristiwa itu. Di tengah kepanikan tersebut, entah mengapai dirinya tiba-tiba tertidur lalu bermimpi Rasulullah. 

Dalam mimpi tersebut Rasul berkata kepadanya, ”Sampaikan ke seluruh penumpang kapal agar melafalkan 1.000 kali shalawat berikut: Allahumma Shalli ‘ala Sayyidini Muhammad wa ‘ala Ali Sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’ al-ahwali wa al-afati wa taqhdhi lana biha jami’ al-hajati wa tuthahhiruna biha min jami’ as-sayyiati wa tarfa’una biha ‘indaka a’la ad-darajati wa tuballighuna biha aqsha al-ghayati min jami’ al-khairati fi al-hayati wa ba’da al-mamati’. Lalu saya terbangun dan menyampaikan isi mimpiku. Kami pun mengucapkan shalawat tersebut meski hanya 300 kali. Allah SWT menyelamatkan kami.”

Berangkat dari paparan diatas, selayaknya kita memperbanyak bershalawat dalam keseharian kita, menjemput berbagai kelebihan dan keutamaan serta maghfirah Allah. Allahumma Sholli Wa Salim Wa barik alaih.


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 21 Oktober 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

______

Penulis: Helmi Abu Bakar El-Langkawi (Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Samalanga)
Editor: Athallah Hareldi