Tim Bridge ITS Sabet Piala Bergilir di UGM

 
Tim Bridge ITS Sabet Piala Bergilir di UGM

LADUNI.ID,SURABAYA - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bridge Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menjadi juara pertama nasional dalam ajang Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Cup XII, Minggu (4/11). Kemenangan ini merupakan kali kedua ITS merebut piala bergilir sejak dua tahun lalu.

Tim ITS bermain dalam kategori mahasiswa. Beranggotakan Gatra Wiradika Aprilian, Ilham Taufiqurrahman Untoro, M Fikri Kurniawan, dan Firas Rahmad Hidayatullah, tim ITS berhasil mengungguli Universitas Airlangga dan Universitas Gunadarma yang berada di posisi kedua dan ketiga. 

Selain Unair dan Universitas Gunadarma, kejuaraan ini juga diikuti oleh 22 tim bridge dari total 12 universitas yang berbeda seluruh Indonesia.

ITS dalam ajang mengirimkan total empat tim untuk berlaga di kejuaraan ini. Dalam penyisihan awal, hanya terdapat delapan tim yang berhak melaju ke semifinal. Dengan kekuatan lawan yang sangat besar, ITS saat itu hanya dapat meloloskan satu tim saja untuk melaju ke babak semifinal. 

“Saat penyisihan, Bridge ITS menempati peringkat 6, yang artinya tim kita hampir saja tidak lolos ke semifinal,” ujar Gatra Wiradika Aprilian.

Namun, lanjut Gatra ternyata satu tim cukup untuk membawa ITS menjadi jawara kompetisi ini. Ia juga bercerita, banyak sekali peningkatan dari segi kualitas peserta dari dua tahun lalu saat mereka mewakili ITS dalam kejuaraan ini. 

“Para peserta semakin berkembang daripada kejuaraan dua tahun lalu, lebih ketat persaingannya,” jelas mahasiswa Departemen Teknik Material ini.

Untuk mengawali kejuaraan mereka, Bridge ITS biasa akan berlatih rutin sejak empat minggu sebelum lomba diadakan. Janjian dengan partner atau bidding dalam istilah permainan bridge, merupakan satu kunci khusus yang menjadi tolok ukur berhasilnya tim Bridge ITS. 

“Di bridge itu sangat butuh teknik bidding, untuk bisa menguatkan kolaborasi maupun kecocokan antar pemain dalam satu tim,” papar lelaki berkacamata itu.

Gatra pun mengungkapkan bahwa UKM Bridge berlatih tanpa pelatih atau belajar secara otodidak. Mengandalkan kerutinan dan berbagi pengalaman antar atlet menjadi kunci semangat mereka menekuni bridge. 

“Ketekunan dan keseriusan dalam berlatih merupakan poin penting untuk bisa berhasil,” ujar pria 20 tahun ini.

Lebih lanjut Gatra membeberkan hal yang patut diperhatikan saat bermain Bridge yaitu selalu menjaga fisik dan perbanyak latihan sebelum berlaga di kejuaraan Bridge. Hal itu sangat ampuh membuat para pemain terbiasa dan kuat bermain Bridge hingga akhir, bahkan hingga 10 jam lamanya. “Tekuni keahlian atau hobimu, berlatihlah dengan giat. InsyaaAllah prestasi akan datang dengan sendirinya,” tutup Gatra. 
 

 

 

Tags