Diam Itu Emaskah?

 
Diam Itu Emaskah?

 

LADUNI.ID,HIKMAH-  Manusia hidup membutuhkan orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain tersebut, masalah sebagai sebuah konsekuensi hubungan datang silih berganti. Entah dengan kawan, orang tua, atau pasangan, masalah akan terus menguji manusia.

Bagi kaum hawa, jika memiliki masalah tak jarang mereka melakukan “gerakan tutup mulut” atau lebih dikenal dengan istilah ngambek. Ternyata, sikap diam seorang perempuan bisa berakibat buruk. Bahkan, dalam Islam, beberapa ulama mengharamkannya. Sikap diam dalam jangka waktu tertentu dianggap sebagai perbuatan jahiliyah.

Dasarnya sebuah hadis dari Qais bin Abu Hazim. Dia berkata, “Abu Bakar RA pernah berkunjung kepada seorang perempuan Ahmas bernama Zainab. Abu Bakar melihat perempuan tersebut tidak berbicara. Abu Bakar bertanya, ‘Mengapa ia tidak berbicara?’ Orang-orang menjawab, ‘Dia sengaja diam tidak mau bicara dengan alasan ibadah’. Abu Bakar RA lalu berkata kepadanya, ‘Berbicaralah, sesungguhnya perbuatan ini tidak halal. Ia termasuk perbuatan jahiliyyah!’”. Maka perempuan itu pun berbicara. (HR Bukhari).

Dalam Syarah Riyadhuh Shalihin dijelaskan salah satu cara beribadah kaum jahiliyah adalah dengan  diam. Maka wajib hukumnya setiap Muslim untuk membedakan diri dari perbuatan dan perilaku jahiliyah.

Jika ia berdiam diri tanpa alasan atau sengaja menahan diri untuk berbicara, hal itu bukan termasuk  syiar dalam agama. Justru yang dianjurkan adalah berbicara yang baik dalam rangka amar makruf nahi mungkar. Seorang Muslim hendaknya mengajarkan kebaikan dan menyampaikan hanya yang baik dari lisannya.

Syekh Salim bin Ied al-Hilali menambahkan, jika seseorang bersumpah untuk tidak berbicara, dianjurkan ia untuk berbicara kembali. Tidak wajib bagi orang tersebut membayar kafarat karena  sumpahnya termasuk sumpah yang tidak baik.

SUMBER: REPUBLIKA.CO.ID