Kyai Muda dan Pengurus Ponpes se-Depok Gelar Bahtsul Masa'il

 
Kyai Muda dan Pengurus Ponpes se-Depok Gelar Bahtsul Masa'il

LADUNI.ID, Depok - Kyai Muda dan Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) se-Depok Jawa Barat, menghadiri Bahtsul Masa'il. Penggalian hukum itu terkait khotib yang menyampaikan khutbahnya tidak sesuai lagi dengan esensi ajaran agama Islam. Pasalnya menjelang pilpres banyak ditemukan ujaran kebencian saat khutbah Jumat yang semakin massif.

Menurut Ketua penyelenggara Bahtsul Masa’il, Paguyuban santri Nusantara, Ust Hasan Anwari, mengatakan kondisi bangsa Indonesia saat ini, tengah dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan dan isu-isu yang tidak jarang menimbulkan perbedaan sudut pandang.

“Sebagaimana kita rasakan bersama, perbedaan sudut pandang  di tengah-tengah masyarakat kita, sehingga acapkali menyebabkan gesekan dan hawa yang semakin memanas antar kelompok, antar ormas bahkan antar pendukung pilihan politik tertentu,” ujarnya kepada laduni.id di Pengasinan Bogor, Jawa Barat, Minggu, (2/12/2018) kemarin.

Berangkat dari kondisi ini, lanjut ust. Hasan Anwari, oknum dan pihak yang suka dan terbiasa menyerang kelompok atau golongan tertentu yang berseberangan paham lain bisa dicegah dengan pendampingan Bahtsul Masa'il.

“Mereka oknum, pihak terbiasa menyerang dengan cara mencaci-maki, menebar kebencian, memperolok, bahkan memfitnah melalui berbagai media dan mimbar-mimbar khutbah atau acara-acara keagamaan sehingga menimbulkan keresahan jamaah,” ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, sebagian jamaah berkeinginan untuk meninggalkan masjid untuk keluar melaksanakan shalat dzuhur.

“Oleh sebab itu, akhirnya digelarlah Bahtsul Masa'il ini,” terangnya.

Informasi yang dihimpun laduni.id, acara yang digelar di Setu Pengasinan, kota Depok, pada hari Ahad Tanggal 02 Desember 2018, bertempat di Joglo, dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai selesai .

Adapun Materinya adalah:

Pertanyaan:

a) Bagaimana pandangan syariat terhadap khutbah sebagaimana diuraikan dalam

deskripsi di atas?

b) Bagaimana hokum keluar dari masjid meninggalkan rangkaian ibadah shalat

Jumat untuk melaksanakan shalat dzuhur karena alasan seperti dalam

deskripsi?

Acara diskusi berjalan cukup kondusif, interaktif karena yang hadir sebagai Undangan khusus para ustadz dan kiai Pondok Pesantren. Dan didatangkan juga Narasumber yang konsen sebagai pakar dibidangnya yaitu, Kyai Asnawi Ridwan dan Kyai Ahmad Yazid Fattah.

Peserta bahtsul masa’il yang hadir pada kesempat itu perwakilan dari:

01 Pesantren Al-Hidayah

02 Pesantren Assa’adah

03 Pesantren Arrahmaniyah

04 Pesantren An Nahdhah

05 Pesantren Miftahul Ulum

06 Pesantren Fashihuddin

07 plt ketua PCNU kota Depok ust Ahmad Solechan

08 Pengurus PCNU Depok KH Hariruddin.

09 LBM NU Depok

10 Pagar Nusa Depok

11 Pesantren Al Hamidiyah

12 Pesantren Asshiddiqiyah 07

13 Pesantren Assalamah

14 Pesantren Qotrun Nada

15 Ust. Habib Abu Bakar Al Atthos

16 Ust. Ahmad Murodih

17 Ust. Nur Sholihin

18 Ust. Zainal Muttaqin

19 Ust. Saefuddin Zuhri

20 Ust. Ade Pradiansyah

21 Ust. Yayat Ru’yat

22 Ust. Fahmi Hilmi

23 Ust. Ahmad Fuad

24 Ust. Abdul Halim

25 Ust. Khoiruman

26 Ust. Ma’lumuddin

27 Ust. Saiful

28 Ust. Abdul Rosyid

29 Ust. Ade Sulaiman

30 Ust. Syahroni

31 Ust. Riko

32 Ust. Faiz

33 Ust. Misbah Arrahmaniyah

34 Ust. Nur Rohman Arrahmaniyah

35 Ust. Fahri Maulana

36 Ust. Ilham

37 Ust. Srihuddin

Hasil Kajian akan di rangkum dan di publish dalam waktu dekat, kegiatan ini akan diagendakan rutin setiap Bulannya.

 

(Hakim@ltnnubogor/srf)