Rasulullah Selalu Bertutur Lembut Meski kepada Orang yang Salah

 
Rasulullah Selalu Bertutur Lembut Meski kepada Orang yang Salah

LADUNI.ID, Sumenep - Rasulullah Muhammad SAW sama sekali tidak memiliki watak benci, suka caci maki, fitnah. Di dalam diri Rasulullah hanya terdapat akhlak yang lemah lembut. Allah mengutus Rasulullah ke dunia ini demi untuk menyempurnakan akhlak mulia.

"Rasulullah secara bertutur kata lembut, termasuk saat sahabatnya dalam kondisi salah sekalipun. Menegurnya pasti selalu santun," demikian lah pernyataan dari Kiai Abdul Basid Mansur saat menjadi penceramah dalam acara maulid nabi oleh Gerakan Pemuda Ansor dan IPNU-IPPNU Sumenep di Masjid Sabilal Mubtadeinn Sumber Minsoi, Desa Baragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Sabtu (8/12) malam.

"Sungguh indah wajah dan perilaku Nabi kita dalam tutur kata, lembut dalam sikap dan tindakan. Semoga kita bisa mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW," imbuhnya.

Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, Bungbaruh, Kadur, Pamekasan ini juga mengisahkan mengenai bahwa ketika berbicara, Rasulullah selalu menggunakan bahasa yang indah dan gaya bicara yang santun.

Menurutnya, telah banyak sekali riwayat yang menyebutkan karakter Rasulullah SAW. Salah satunya kepada Aisyah RA, istrinya. Setiap kali memanggil Aisyah, Rasulullah selalu menggunakan julukan 'Ya Humaira' yang berarti kemerah-merahan. Rasulullah memuji istrinya yang memiliki pipi kemerah-merahan.

Di samping itu juga, seperti kisah dari Anas bin Malik RA yang menjadi asisten Rasulullah. "Selama mendampingi Rasulullah, Anas tidak pernah dibentak maupun dimaki dengan kasar. Meskipun Anas melakukan kesalahan, Rasulullah menegurnya secara santun dan lembut," tegasnya.

Kiai Basid juga menegaskan bahwa, di era kekinian umat Islam tidak perlu mengikuti para kiai atau habib sekalipun bila tidak mencerminkan karakter Rasulullah SAW.

"Kita lihat lahiriahnya saja dulu; kalau sudah sering kasar dan menebar kebencian meskipun berstatus habib atau kiai pun, kita harus menjauhinya. Jangan mengikutinya karena sikap dan ucapannya sudah bukan berasal dari Nabi," pungkas Kiai Basid.