Zaman Fitnah adalah Ketika Banyak Penghafal Qur'an, Tapi Langka Ahli Fiqh

 
Zaman Fitnah adalah Ketika Banyak Penghafal Qur'an, Tapi Langka Ahli Fiqh

LADUNI.ID, Jakarta - Jauh-jauh hari sebelum beliau menjadi Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar sudah memperingatkan kita tentang fitnah akhir zaman dan rumus menghadapinya. Beliau menceritakan kisah waktu beliau ngaji kepada Hadzratus Syaikh Allasimy qaddasallah sirrah wa nawwara dlariihah:

Brakk!!

Tiba-tiba Beliau Hadzratus syeikh menggebrak meja! Saya yang duduk paling depan dan santri yang mengaji kaget gelagapan.

Lalu Beliau dawuh, "Ojo kagetan, ojo gumunan." (jangan mudah kaget, jangan mudah kagum).

Orang kagetan itu imannya lemah, pasti mudah dipengaruhi, bahkan untuk masalahnya sendiri tidak bisa cari solusi, tapl grudak-gruduk bergantung orang lain.

Mengapa orang Islam yang 90% bisa dipengaruhi, dikuasai oleh berapa gelintir orang lain? Apa yang dikhawatirkan Rasulullah Saw; yakni umat yang mengekor apa yang sedang trend saja.

Dawuh Hadzratus Syaikh: “Anuto hukum Ojo anut usum!”

ﻻ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﺇﻣﻌﺔ ؛ ﺗﻘﻮﻟﻮﻥ : ﺇﻥ ﺃﺣﺴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﺣﺴﻨﺎ ، ﻭ ﺇﻥ ﺍﺳﺎﺅﺍ ﺍﺳﺄﻧﺎ ، ﻭﻟﻜﻦ ﻭﻃﻨﻮﺍ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ : ﺇﻥ ﺃﺣﺴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻥ ﺗﺤﺴﻨﻮﺍ ، ﻭﺇﻥ ﺃﺳﺎﺀﻭﺍ ﻓﻼ ﺗﻈﻠﻤﻮﺍ

Artinya: "Jangan menjadi imma'ah. Yaitu mereka yang berkata; kami ikutan apa kata orang, kalau mereka berbuat baik, kami pun berbuat baik, kalau mereka berbuat jahat kami pun berbuat jahat. Tapi disiplinkan diri kalian, bila orang berbuat baik, berlomba lah dalam kebaikan. Bila orang berbuat jahat, tetaplah berbuat baik.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN