“Masyaallah, masyaallah,” seru Hadratussyekh ketika mendengar kabar yang diterimanya pada 7 Ramadhan tahun itu,
Lembaga Ta’lif wan-Nasyr PBNU bekerjasama dengan Kemenkominfo terus berupaya memperkuat kemampuan remaja khususnya para santri agar terampilan unggul dalam bidang media digital
Bersama Perum Bulog Divre Madiun dan BRI Cabang Ngawi, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ngawi, Jawa Timur menjalin kerja sama memperkuat perekonomian masyarakat Ngawi. Melalui nota kesepakatan, aktualisasi dan sosialisasi teknis berlangsung.
Tim Kirab Satu Negeri GP Ansor mengunjungi beberapa sekolah, untuk menyerahkan bantuan buku bacaan. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya tim Kirab menggelar pengobatan gratis kepada masyarakat di Dusun Rohua, Desa Sepa, Kabupaten Maluku Tengah
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al-Qur’an yang digelar Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) yang berlangsung menghasilkan tujuh rekomendasi.
Setiap tanggal 22 Oktober, Hari Santri peringati. Pada momentum ini, Bupati Jombang, Jawa Timur Hj Mundjidah Wahab mendorong agar sejumlah elemen masyarakat Jombang turut semarakkan perhelatan Hari Santri Nasional (HSN).
Dalam rangka memperingati bulan Muharran, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gubeng Kota Surabaya menggelar gebyar Muharram. Acara ini ditutup dengan pengajian umum yang menghadirkan KH Cholil Yahya Staquf, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhir pekan lalu di Karang Menjangan, Gubeng, Surabaya.
Pesantren memang merupakan perkumpulan para santri dalam bidang keagamaan. Adalah Andi Jamaro Dulung atau AJD, bakal calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan II yang aktif mensosialisasikan pentingnya pesantren dalam menjaga keutuhan NKRI.
Dalam rangka menjaga silaturahmi antar sesame umat Islam, Ketua Bidang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Marsudi Syuhud mengajak segenap anak bangsa khususnya kalangan santri untuk terus menjaga silaturahmi antar sesama.
Ada kesalahpahaman yang lahir dari hoax dan fitnah yang kejam. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Dan ketika tabayyun sudah dilakukan, menemukan fakta yang berbeda sedemikian itu kenapa LAM SIAK tidak berkenan mencabut keputusan atau fatwanya. Ini soal marwah LAM..begitu jawab Datuk Ketua LAM.