INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Pondok Pesantren Insan Pratama merupakan Pesantren Tahfidz yang menerapkan kurikulum berkualitas dengan mutu berimbang, yaitu kurikulum nasional (kurikulum pemerintah) dan kurikulum keagamaan (kurikulum pesantren).
KH. Abdul Warits Ilyas lahir di Guluk-Guluk Sumenep pada tanggal 12 November 1938. Beliau putra dari pasangan KH. Mohammad Ilyas Syarqawi dengan Nyai Arfiyah binti Zainuddin.
Apakah kalian pernah memainkan game Assassin's Creed? Game petualangan yang berlatar belakang abad pertengahan ini mengisahkan perjuangan sebuah kelompok misterius yang dikenal sebagai Assassin (pembunuh). Mereka berjuang demi perdamaian dengan melawan para pemimpin negara yang jahat dan berusaha mengendalikan umat manusia.
Sejak kecil beliau dididik oleh ayahnya sendiri tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan agama islam sampai remaja kemudian beliau mondok di Pesantren Darul Ulum Jombang Jawa Timur murid KH. Mustain Romli.
Berdirinya Pondok Pesantren Babussalam ini dimulai oleh Al-Mukarromah Ny. Hj. Hamidah Putri dari KH. Nawawi Pendiri Pesantren Pakong Modung
Pondok Pesantren Annuqayah yang berlokasi di Guluk-Guluk Sumenep Madura didirikan pada tahun 1887.
TGH. Moch Shaleh Hambali beliau adalah ulama kharismatik dari Lombok beliau adalah Rais Suriyah NU pertama di Lombok. Posisinya di NU ini menjadi bukti bahwa Tuan Guru Bengkel merupakan seorang ulama yang cukup disegani dan mempunyai kharisma yang luar biasa di mata masyarakat.
Syaikh Mohammad Khalil Al-Khatib muda menghafal Al-Qur'an semenjak kecil lagi dan berjaya menyelesaikan hafalannya ketika berusia 10 tahun. Setelah itu beliau mula menghafal sebagian besar matan-matan ilmu sebelum melanjutkan pelajaran di Maahad Suhaj Al Dini.
Menurut Ibnu Hajar kenapa tiga hal tersebut menjadi tanda munafik, adalah karena perilaku tersebut telah merusak tiga pokok utama agama Islam yang mencakup perkataan, perbuatan, dan niat.
Selama hidupnya, KH. Maksum juga aktif di pergerakan sosial, politik, maupun pendidikan. Pada tahun 1940, beliau ditunjuk oleh warga Nahdliyin sebagai wakil Syuriah NU, Jombang, antara Tahun 1946-1948, beliau aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Jombang.