INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Akal adalah kompas batin yang mengarahkan manusia untuk bertindak adil, rendah hati, bersegera dalam kebaikan, dan menjaga hubungan dengan Allah. Karenanya agama itu diperuntukkan bagi orang-orang yang berakal.
“Lek misale aku mati omongno nang Wahab kongkon buka tulisan nak menara tahun 1948 (kalau misalnya aku sudah meninggal, katakan kepada Wahab untuk membuka tulisan di menara tahun 1948),” ujar Kyai Chasbullah.
Sikap Syaikh Sya’roni dalam menghormati keputusan pemimpin atau pemerintah dan sistem hukum mengandung banyak hikmah yang relevan hingga saat ini.
Dalam Islam, konsep kepemimpinan dan ketaatan kepada penguasa memiliki aturan yang jelas. Salah satu pelajaran penting terkait hal ini dapat ditemukan dalam sikap bijak dan nasihat yang disampaikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal ketika menghadapi permasalahan di masa pemerintahan Al-Watsiq.
Sungguh di zaman fitnah seperti ini kita sangat membutuhkan sosok seperti Imam Abdullah bin Mubarak di atas. Sosok yang bisa menyatukan dan mendamaikan tanpa harus terkesan mengajari. Menjadi juru damai adalah pilihan yang paling tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Syaikh Utsman bercerita bahwa dulu, guru beliau (namanya tidak disebut) yang juga merupakan guru dari Sayyid Muhammad Alawi, pernah bertemu dengan Rasulullah SAW yaqadhah atau secara langsung ketika sedang berziarah di Raudhah sebagaimana saat itu.
Banyak orang Indonesia yang berziarah ke maqbarah KH. Maimoen Zubair, selepas rampung menunaikan ibadah haji maupun umroh. Biasanya mereka menyiramkan air di pusara KH. Maimoen Zubbair dan membaca doa sebagaimana tradisi orang-orang Indonesia.
Setidaknya tiga kali saya mendapat kesempat berharga bisa khidmah kepada KH. Maimoen Zubair, tiap kali beliau ke Mesir. Dalam ziarah ketiga tahun 2005, saya mengagendakan untuk beliau berziarah wisata ke Luxor dan Aswan didampingi Ibu Nyai Heni Maryam.
Memuliakan dzurriyyah Nabi itu bukan karena kesholehannya atau kealimannya, tetapi karena itu adalah keturunan Kanjeng Nabi. Kalaupun dzurriyyah Nabi itu seorang yang alim atau yang disebut ithratur rasul, maka kita justru double dalam memuliakannya.
Kelemahan manusia tidak hanya terbatas pada fisiknya, tetapi juga pada aspek mentalnya. Manusia memiliki kecenderungan untuk terjerumus dalam perbuatan dosa dan noda karena kondisi labil yang dimilikinya.