INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Hasil penyebaran Islam tahap awal selanjutnya dimantapkan dengan proses pemahaman dan pengamalan ajaran Islam, antara lain melalui jalur pendidikan yang kemudian dikenal dengan istilah pondok pesantren.
Banyak santri yang telah terbukti mampu dalam berperan sebagai pemimpin dan berbagai tokoh berpengaruh di Indonesia, bahkan di dunia. Maka, dengan demikian santri tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Indonesia.
Walaupun NU selalu bergandengan tangan dengan Masyumi, tetapi soal pemberontakannya tetap tidak setuju. Bagi NU, Masyumi merupakan mitra penting dalam menghadapi PKI.
Namun demikian, tetap perlu dicatat bahwa penafsiran dengan melibatkan konteks lokal ini tidak berarti menundukkan Al-Qur’an di bawah Pancasila, tetapi justru mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam konteks keindonesiaan.
Pesantren adalah institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik dan indigenius, khas Indonesia. Telah beratus tahun lahir, tetapi ia masih eksis sampai hari ini, dan masih diminati oleh masyarakat.
Di setiap zaman selalu ada walinya. Secara esensi, peran kewalian seorang waliyullah selalu sama. Hanya, piranti dan variabel uborampe kewaliannya yang mungkin kontekstual terhadap zaman. Dan Syaikhina Bahauddin Nursalim tentu satu di antara banyak waliyullah yang berperan di era digital.
Makanan yang barokah, kata Gus Muwaffiq, ketika masuk ke tubuh manusia akan menjadi darah dan daging yang mengarahkan pemiliknya kepada kebaikan. Makanan tersebut bukan sekadar nutrisi jasmani, melainkan energi rohani yang mengikat manusia untuk rajin beribadah dan menjauhi maksiat.
Shalawat Nahdliyah merupakan salah satu bentuk ekspresi spiritual yang kerap dilantunkan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) dalam berbagai acara keagamaan maupun kegiatan yang berkaitan dengan organisasi.
Mendengar nama itu dari Abah Kyai Sahal, saya kemudian teringat kitab Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yaitu kitab Al-Lujainuddani yang pernah diijazahkan Abah Kyai Sahal pada suatu kesempatan.
“Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk keluhuran budi (akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila, maksiat, cabul, dan syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul”.