INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
enariknya, tradisi “mlaku mbungkuk” ini juga lestari di dunia pesantren. Santri yang lewat di depan kyai atau istri kyai hampir selalu melakukannya dengan sopan. Para santri menundukkan badan dan berjalan perlahan di hadapan kyai.
 
                                        
                                        
                                    Para santri tidak membenarkan perang dan kekerasan sebagai jalan keberagamaan. Apalagi sampai memaksa kelompok lain agar menerima syariat sebagai undang-undang negara. Sebagaimana penyempitan makna jihad, yang sering diartikan oleh sebagian kelompok Islam.
 
                                        
                                        
                                    Perayaan Hari Santri tidak boleh hanya dimaknai secara lahiriah saja. Tidak cukup kalau para santri hanya beramai-ramai melakukan berbagai jenis perayaan (seremonial) saja dan melupakan substansi kesantriannya begitu saja.
 
                                        
                                        
                                    Sejarah ini tidak boleh dikaburkan. Harus selalu disampaikan kepada para generasi penerus bangsa. Sebab bangsa yang besara adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa para pahlawannya.
 
                                        
                                        
                                    Doa ini dibaca tiga kali setiap selesai menunaikan shalat fardhu. Insya Allah berkat doa ini, Nahdlatul Ulama akan semakin maju, berkah, dan besar manfaatnya untuk umat Islam, khususnya bangsa dan negara Indonesia.
 
                                        
                                        
                                    Dalam ijazah kitab Taujihun Nabih yang diberikan oleh Habib Umar kepada Gus Baha terdapat catatan yang ditulis langsung oleh Habib Umar, khusus ditujukan untuk Gus Baha.
 
                                        
                                        
                                    Hasil penyebaran Islam tahap awal selanjutnya dimantapkan dengan proses pemahaman dan pengamalan ajaran Islam, antara lain melalui jalur pendidikan yang kemudian dikenal dengan istilah pondok pesantren.
 
                                        
                                        
                                    Banyak santri yang telah terbukti mampu dalam berperan sebagai pemimpin dan berbagai tokoh berpengaruh di Indonesia, bahkan di dunia. Maka, dengan demikian santri tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Indonesia.
 
                                        
                                        
                                    Walaupun NU selalu bergandengan tangan dengan Masyumi, tetapi soal pemberontakannya tetap tidak setuju. Bagi NU, Masyumi merupakan mitra penting dalam menghadapi PKI.
 
                                        
                                        
                                    Namun demikian, tetap perlu dicatat bahwa penafsiran dengan melibatkan konteks lokal ini tidak berarti menundukkan Al-Qur’an di bawah Pancasila, tetapi justru mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam konteks keindonesiaan.
