INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dari dulu hingga sekarang dan selamanya, pada hakikatnya para kyai, para ulama Nusantara itu bukan saja sebagai tokoh agama, melainkan juga penjaga bangsa. Dan bahwa mencintai negara bukan berarti meninggalkan agama, justru itulah bentuk tertinggi dari tanggung jawab keagamaan.
Kyai Asnawi juga menggubah sebuah doa populer untuk mendoakan Indonesia. Doa ini masih biasa dilantunkan di Masjid Menara Kudus pada pembukaan pengajian rutin bulanan. Doa berupa syair yang dipadu dengan shalawat ini juga sering dilantunkan oleh para pelantun shalawat.
Dalam sebuah kesempatan, saya mendapatkan notifikasi WA dari seorang senior di lembaga dakwah. Isi WA itu berupa sebuah potongan video yang merekam pernyataan KH. Abdul Hannan Ma’shum Kwagean, mengungkapkan bahwa tradisi hitung weton sesungguhnya memiliki dasar ilmu dari sanad Sayyidina Ali.
Syaikhona Kholil atau lebih dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan adalah sosok guru yang memberi isyarat kepada KH. Hasyim Asy'ari untuk mendirikan organisasi para ulama yang kemudian bernama Nahdlatul Ulama.
Dalam kitab I’anatut Tholibin dikisahkan setelah 40 hari diombang-ambingkan dalam banjir besar dan badai tanpa henti. Kapal yang ditumpangi Kanjeng Nabi Nuh AS berhasil mendarat dengan selamat di Bukit Judi pada hari 'Asyuro.
Tulisan ini berdasar sanad yang saya dengar langsung dari Mbah KH. Mudhoffar Fathurrohman Kalinyamat, Mbah KH. Sya'roni Ahmadi Kudus saat mengajar Tafsir Jalalain.
Bagi masyarakat Jawa, Bulan Muharram atau Bulan Suro adalah salah satu bulan sakral setelah bulan puasa, Ramadhan. Bedanya, kalau bulan puasa penuh dengan ritual ibadah, baik pribadi maupun yang bersifat syiar agama, sedangkan Bulan Suro lebih banyak tidak menggelar acara kegembiraan.
Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Segaf Gresik adalah sosok Wali Quthb yang sangat masyhur. Dalam manaqibnya, beliau diceritakan telah melakukan khalwat (menyendiri beribadah kepada Allah SWT) kurang lebih selama 15 tahun.
Ketika perang Jawa berhenti karena Pangeran Diponegoro ditangkap, maka para prajurit santri memilih berdiaspora, menyebar ke berbagai kawasan pedalaman untuk merintis pendirian pesantren. Mereka berpegang teguh pada penjelasan surat At-Taubah ayat 122.
Kini, ketika kita menelusuri sejarah hubungan Jepang dan Islam di Indonesia, yang tampak bukan sekadar masa kelam penjajahan, melainkan juga kilas balik bagaimana Islam tak pernah diam ketika sejarah memanggilnya.