KH. Makhtum Hannan lahir pada 13 Juni 1938 M. di Cirebon. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Abdul Hannan dengan Nyai Solihah. Ayah beliau merupakan sesepuh Babakan Ciwaringin yang masih keturunan Sunan Giri bin Maulana Ishaq.
KH. Maksum Jauhari beliau sosok kyai pendekar sakti dari Lirboyo Kediri. Sejak awal nama besar Gus Maksum identik dengan kesaktian. Selain menguasai banyak aliran silat dengan sempurna, beliau juga memiliki banyak kemampuan linuwih lainnya.
Kyai Modjo adalah putra pasangan Iman Abdul Ngarip, seorang ulama di Desa Baderan, dan R.A. Mursilah yang adalah saudara perempuan Sri Sultan Hemangkubuwono III. Karena Diponegoro adalah putera HB III, itu berarti Kyai Mojo adalah sepupunya. Meski demikian Kyai Mojo disapa paman oleh Diponegoro untuk menghormatinya.
Makam KH Masykur berada di pemakaman keluarga pondok Bungkuk, Singosari, Malang, Jawa Timur.
Makam KH. Ilyas Ruhiyat Ulama Nahdlatul Ulama Tasikmalaya Jawa Barat
KH. Sholeh Darat dilahirkan di desa Kedung Cumpleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sekitar 1820 M.
Makam KH. Abdul Wahab Chasbullah Jombang di jalan Kyai Haji Wahab Hasbullah No.80, Tambak Rejo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
KH. M Ilyas Syarqawi dilahirkan di Guluk-Guluk dari pasangan Kyai Syarqawi dan Nyai Qamariyah. Tidak diketahui secara pasti kapan beliau dilahirkan. Namun dilihat dari tahun wafatnya, 1959 sementara beliau berusia 70 tahun maka dapat katakan bahwa beliau lahir sekitar tahun 1889.
Siapa yang tak mengenal KH. Noer Muhammad Iskandar., S.Q., beliau merupakan ulama kharismatik pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah. KH. Noer Iskandar lahir di Sumber Beras, Banyuwangi pada 5 Juli 1955, beliau merupakan putra kesembilan dari sebelas bersaudara dari pasangan KH. Iskandar dengan Nyai Robiatun.
KH. A. Rifai Romly merupakan putra tertua dari pasangan KH. Romly Tamim, seorang mursyid dan juga pencipta Wirid Istighosah dari ibu Nyai Chodijah.