Kesombongan (takabbur) atau dikenal dalam bahasa syariat dengan sebutan Al-kibr yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain.
Emosi marah memang tidak dapat dihilangkan dalam diri manusia. Hal ini adalah sebuah naluriah manusia.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad disebutkan “Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” Kenapa diam? Karena dengan diam, kita mendapat kesempatan untuk berjeda, menenangkan diri, dan berpikir secara sadar apa yang seharusnya dilakukan.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Qs. Al-Baqarah 2:155)
Setiap amalan, baik itu yang bersifat ibadah maupun keseharian, jika tidak diawali dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala dimungkinkan akan berkurang atau hilang keberkahannya.
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam juga menyampaikan bahwa ciri orang munafik itu ketika berbicara akan berdusta. Sebagaimana dalam sabdanya, “Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di tangan Syaikh Abdul Qodir, lebih dari lima ribu orang Yahudi dan Nasrani masuk Islam, dan lebih dari seratus orang yang sesat bertaubat. Kenyataan ini Menunjukkan bahwa dakwah beliau diterima oleh semua kalangan, karena dilakukan dengan Kebijaksaan, Akhlaqul Karimah Dengan Penuh Kasih Sayang.
Iblis dan balatentaranya sangat serius melaksanakan ancamannya ini, karena itu mereka setiap detik berusaha memasuki hati dan fikiran manusia, memasukan berbagai penyakit yang mereka bawa.
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik seluruh jasadnya. Jika ia rusak, maka rusak seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari No. 52 | HR. Muslim No. 1599).
Wudhu secara bahasa adalah bersih dan indah. Secara syar’i, wudhu merupakan membersihkan anggota-anggota wudhu dengan memakai air untuk menghilangkan hadas kecil.