Shalawat adalah sebuah bentuk tauhid kita kepada Allah SWT dan juga memperlihatkan bahwa seorang muslim mencintai Nabi Muhammad SAW. Shalawat asyghil merupakan salah satu shalawat yang kerap dilantunkan sebagai puji-pujian di mushala, masjid maupun majelis taklim.
Shalawat adalah sebuah doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT agar senantiasa memberi rahmat dan kasih sayang kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat merupakan bentuk tauhid kita kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Lagu atau Shalawat yang sering disebut sebagai Sluku-sluku bathok ini merupakan lagu berbahasa Jawa yang kerap dinyanyikan anak-anak. Lagu dolanan ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said untuk media dakwah dalam menyebarkan syariat Islam.
Di kalangan para sufi, shalawat sangat terkenal dan sering diamalkan. Kebenaran kisah tersebut diyakini oleh para pengamalnya. Tapi terlepas dari itu semua, shalawat Sultan Al-Ghaznawi ini tetap sangat besar faedahnya dan bisa diamalkan oleh siapapun.
Dianjurkan mengamalkan ijazah Shalawat Nur, dengan membacanya sekali setiap selesai membaca doa antara azan dan iqamah atau 10 kali setiap selesai shalat fardhu, atau kalau bisa dibaca minimal 100 kali ketika malam menjelang tidur.
Qasidah Man Ana ternyata dulu sering dibaca oleh Al Habib Munzir Al-Musawa. Beliau sering melantunkannya di hadapan Guru Mulia Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafidz. Penciptanya adalah Al Habib Umar Muhdlor bin Abdurrahman Assegaf. Beliau adalah seseorang yang mulia, mahaguru di masanya, seorang wali putra dari seorang wali
Di samping mempunyai niat belajar-mengajar yang telah diijazahkan kepada para murid dan pecintanya, Imam Abdullah bin Abdullah bin Alwi Al-Haddad juga menulis doa penutup majelis yang dikarang dalam bentuk qosidah yang terkenal dengan judul “Ya Rabbana’ Tarafna.”
Belajar dan mengajar di dalam dunia pendidikan merupakan dua hal yang sangat krusial. Kedua hal itu tidak bisa sempurna jika tidak didasari dengan niat yang sempurna pula. Hakikatnya semua ilmu itu adalah milik Allah SWT, maka dalam proses pendidikan itu pula tidak bisa terlepas dari Allah SWT.
Sholawat Ya Nafsuti Bibiloqo merupakan senandung sholawat berjudul 'Busyrolana'. Sholawat ini memiliki makna yang begitu mendalam yakin tentang kebahagiaan berziarah ke makam nabi Muhammad SAW. Ada sebuah kisah menarik di Indonesia tentang sholawat ini.
Menurut Ulama sepuh kharismatik NU, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Misbar, Mojokerto, Mbah Kiyai Husein Ilyas, cara mengusir makhluk halus di dalam rumah yang terasa angker itu tidak bisa sembarangan.