Buang sampah sembarangan, seperti meletakkan sampah di jalan atau saluran air, dapat mengganggu orang lain, bahkan menyebabkan kecelakaan atau banjir. Karenanya, tindakan ini bertentangan dengan prinsip dasar Islam untuk tidak membahayakan sesama.
Memang memuliakan tamu adalah bagian dari iman, tetapi Islam juga memberikan panduan untuk menjaga keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban. Tuan rumah berhak menjaga kehidupannya, sementara tamu juga harus menghormati waktu dan keadaan tuan rumah.
Ibadah shalat memiliki pemaknaan yang mendalam, lebih dari sekedar ritual yang dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini membawa pemahaman mendalam bahwa sebenarnya ibadah shalat mengandung nilai, misi dan keluaran (outcome).
Sebagian ulama berpendapat, bahwa seseorang yang melaksanakan shalat tetapi tidak khusyuk, maka shalatnya tetap bisa dianggap sah tapi tidak berpahala. Sebagian ulama lainnya menjelaskan, bahwa khusyuk adalah termasuk syarat sahnya shalat, maka tidak sah shalatnya seseorang yang tidak khusyuk.
“Sesungguhnya iman di dalam hati salah seorang dari kalian akan usang sebagaimana usangnya pakaian. Maka mintalah kepada Allah agar memperbaharui iman dalam hati kalian.” (HR. Thabrani)
“Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128)
Cinta dunia tidak terkait langsung dengan mencari, memiliki, dan menggunakannya, tapi terkait dengan cara menyimpannya. Mencari, memiliki, dan menggunakan dunia tidak dilarang, bahkan dianjurkan. Asalkan dunia yang dicari dan dimiliki tidak dipakai untuk merusak, tapi memperbaiki yakni untuk kemaslahatan.
Dalam hiruk-pikuk hubungan sosial seperti sekarang ini, trust (kepercayaan) itu seperti berlian. Ia sungguh sulit untuk ditemui dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Islam mengajarkan agar manusia, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memberikan perhatian dan pertolongan kepada mereka yang ditimpa kesusahan, penderitaan dan kelaparan.
Mendidik anak menjadi generasi yang cerdas, sholeh, dan berakhlak mulia adalah impian setiap orang tua. Namun, usaha untuk membentuk generasi yang berkualitas tidak dimulai saat anak lahir atau ketika mereka mulai bersekolah, melainkan sejak seseorang menentukan pasangan hidup.