INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Perlu digarisbawahi, meski hakikatnya berbuat kebaikan bukanlah untuk menghitung-hitung pahala, tapi, hitung-hitungan di atas menunjukkan keadilan dan kasih sayang Allah SWT dalam memberikan ganjaran kepada para hamba-Nya yang berbuat baik.
Kepemimpinan dalam Islam adalah amanah besar yang tidak hanya berkonsekuensi di dunia, tetapi juga di akhirat. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk mengayomi rakyatnya dengan adil, jujur, dan penuh kasih sayang.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (seruan)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 186)
"Bahwa budaya menghidupkan Malam Nishfu Sya'ban itu telah dilakukan oleh salah seorang ulama dari kalangan tabi’in yang ahli ibadah, yakni Imam Abu Abdillah Khalid bin Ma’dan bin Abi Karb Al-Kila’iy."
Keistimewaan Malam Nishfu Sya’ban dengan berbagai keberkahannya itu, kemudian menjadikannya disebut dengan banyak nama, yang mana masing-masing dari nama-nama itu memiliki keagungan dan kemuliaan tersendiri yang bisa diraih oleh umat Islam.
“Sebagian ulama mengatakan, bahwa salah satu kekhususan Surat Yasin ini jika dibaca untuk masalah yang sulit, maka masalah tersebut akan dipermudah oleh Allah SWT.”
Kasus penyerobotan tanah dan pemagaran laut yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Praktik-praktik semacam ini tidak hanya melanggar hukum positif, tetapi juga bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam.
Ketika kita berbicara tentang hakikat cinta, maka harus dikembalikan bahwa tidak ada yang patut kita cintai kecuali Allah. Cinta yang benar adalah cinta kepada Allah. Kalau kita mencintai yang lain selain Allah, maka cinta itu hanyalah refleksi dari cinta kita kepada Allah.
"Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW minum dalam tiga kali napas. Ketika beliau mendekatkan bejana ke mulutnya, beliau menyebut nama Allah Ta'ala. Ketika beliau menjauhkannya, beliau memuji Allah Ta'ala. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali."
Perbedaan yang terdapat pada manusia tidak semata-mata menjadi sumber perpecahan. Terkadang dengan perbedaan itu manusia dapat menjadi makhluk yang saling terikat satu sama lain. Dan tidak jarang pula perbedaan menimbulkan timbal baik positif di antara sesama.