Ada asumsi di sebagian kalangan: jika seseorang sudah beragama, nalarnya akan berhenti. Jika mau tetap menjadi manusia bernalar, rasional, tinggalkan agama. Hanya ada dua pilihan: agama atau nalar. Tidak bisa dua-duanya.
Pembaca yang budiman, apakah kita pernah merasakan galau, cemas, resah yang luar biasa?
Dan seyogyanya bagi seorang pencari ilmu untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk istifadah, mengaji, belajar, menghafal Dan hal-hal yang berkaitan dengan Ilmu.
Bahwa mencium batu nisan para wali disunahkan, karena batu nisan itu terhubung dengan tanah, tanah terhubung dengan jasad, jasad terhubung dengan ruh dan ruh berhubung dengan Allah Swt. Maka mencium batu nisanya akan mendapatkan berkah. Hal tersebut disampaikan oleh ustad KH.Ahmad Zuhdiannoor.
Ketika ajal datang pada seorang hamba yang mu’min , maka datanglah malaikat pencabut nyawa dengan wajah yang putih berseri dengan membawa kain kafan dari syurga, ia (malakul maut)
Al Kisah, Abu Nawas sedang berjalan di tengah pasar. Dia melihat ke dalam topinya dan penuh bahagia. Orang-orang pun yang melihatnya heran, lalu bertanya.
Dalam sebuah buku yang berisi tentang pemikiran liberal, terdapat bagian yang menerangkan tentang semua agama itu sama. Benarkah apa yang dikatakan buku itu? Apakah tidak berlebihan jika mengatakan bahwa semua agama itu sama?
Di suatu pagi Hari Raya Idul Fitri. Rasulullah Saw seperti biasa tiap hari lebaran, mengunjungi rumah demi rumah untuk mendo’akan kaum Muslim agar merasa gembira dan bahagia pada hari raya itu.
Jika Ramadhan pergi. Dia pasti akan kembali lagi tetapi jika kita yang pergi, sudah pasti tidak akan kembali lagi. Jadi, siapkan bekal diri kita sebaik mungkin. Mudah-mudahan kita masih dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan.
Suatu hari Khalifah Umar bin Abdul Aziz menatap putranya Abdul Malik yang sedang mengenakan pakaian usang dihari raya. Umar pun lalu menangis.