Cendekia Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi atau akrab disapa Gus Mis menjelaskan tentang pentingnya seorang muslim untuk bersikap moderat.
Wakil Ketua Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kyai Misbahul Munir menyampaikan bahwa Rasulullah Muhammad SAW dalam satu riwayat, pernah mengingatkan bahwa ada tiga penyakit hati yang bisa membinasakan manusia.
Prof. Dr. KH Abdul Syakur Yasin, menjelaskan bahwa konsepsi Tauhid tidak dipahami bilangan, sebagaimana pemahaman banyak orang Islam yang kerap menyamakan makna ke-Esaan Tuhan sebatas jumlah bahwa Tuhan itu satu.
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at.
Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.
Selain bersikap pemaaf, Nabi s.a.w. juga dikenal sebagai orang yang sangat menyayangi sesamanya. Beliau selalu mengasihi fakir miskin, anak-anak yatim, dan wanita-wanita jompo.
Yang dimaksud dengan mengenakan perhiasan (zinah) dalam ayat ini adalah pakaian yang menutupi aurat dan yang bisa berfungsi sebagai hiasan atau pakaian yang terbaik.
Cendikiawan NU, Ulil Abshar Abdalla menyampaikan pesan penting bertasawuf di era tsunami informasi. Pria yang akrab disapa Gus Ulil itu menjelaskan, bahwa tasawuf atau jalan menuju Allah itu sangat penting untuk dipahami, dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Naluri alamiah dasar manusia adalah suka akan segala kebaikan dan benci terhadap kejahatan. Iya, siapapun itu, agama apapun itu, di manapun kita berada, dan kapan pun kita hidup.
Tradisi Islam yang selama ini menjadi bagian dari kehidupan Islami di Indonesia khususnya di pulau Jawa, agaknya mengalami banyak goncangan