Tulisan ini untuk menjawab Ust. Yazid Abdulqadir Jawaz yang mengatakan onani tidak membatalkan puasa.
Bagi sebagian orang, pasti banyak yang tidak menginginkan puasa ramadannya bolong. Namun, bagaimana jika orang tersebut sedang dalam perjalanan atau musafir? Lalu bagaimana puasanya?
Pandemi Covid-19 ini akhirnya memengaruhi cara pandang dan strategi keagamaan Islam untuk mengatur bagaimana umat Islam menjalankan ibadahnya di masjid. Ini juga mendorong para ulama untuk meretas sebuah fikih baru di masa pandemik.
Do'a Buka Puasa 'Allahumma Laka Shumtu' yang Dituduh Dlaif & Bidah
Puasa ramadan adalah ibadah wajib yang banyak mengandung keutamaan. Sangat disayangkan jika seorang muslim batal puasanya. Karena itu, muslim yang berpuasa harus menghindari hal-hal berikut agar puasanya tidak batal.
Ramadhan sudah masuk hari ke-3. Masih panjang perjalanan hari-hari di ramadhan untuk kita gunakan taqorrub kepada Allah swt. Bulan yang didalamanya seluruh amal kebaikan dilipatgandakan, pintu maaf dibuka, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup. Bulan penuh keberkahan.
Bulan Ramadhan adalah bulan suci. Di bulan inilah terdapat keutamaan di setiap harinya, sejak puasa pertama hingga puasa terakhir. Adapun keutamaan puasa di tiap hari selama bulan puasa Ramadhan adalah sebagai berikut.
Telah beredar sebuah hadiys yang menyebutkan akan terjadi hal-hal yang menakutkan pada pertengah bukan Ramadahan pada hari Jumat 8 Mei 2020
Ziarah kubur mempunyai makna yang sangat bagus dalam menguatkan ruhaniah umat Islam. Ziarah kubur bukan sebatas datang di area pemakaman, tetapi wujud mengingat kematian dan masa depan akhirat yang akan dilalui manusia.
Adanya pembatasan sosial ini sehingga membuat semua kegiatan dilakukan di rumah termasuk ibadah shalat. Bulan Ramadhan yang biasanya diisi dengan shalat Tarawih berjamaah di masjid, kali ini dianjurkan untuk shalat di rumah berjamaah dengan keluarga.