INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Pada dasarnya, menghadapi perbedaan pendapat sesama Muslim hanya diperlukan satu hal, kata orang Jawa "Tepo seliro", lapang dada menerima perbedaan, sebab memang tidak ada kebenaran tunggal dalam ijtihad fikih.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)
Salah satu bentuk interaksi terbaik dengan Al-Qur’an adalah dengan menghafalkannya. Tidak hanya menjadi ibadah yang mulia, menghafal Al-Qur’an juga membawa banyak keutamaan baik di dunia maupun di akhirat.
Pemimpin harus menegakkan keadilan dan rakyat harus mendukung pemerintah dengan sikap yang benar, sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera dan diridhoi Allah.
Terkait kata "kami" dalam Al-Qur'an, itu ada dua faedah. Pertama, li Al-Kastrah yang mempunyai arti banyak. Kedua, li At-Ta'dhim yang mempunyai arti mengagungkan. Namun yang dimaksud kata "kami" dalam Al-Qur’an adalah faedah yang kedua.
Dalam maqolah yang saya tandai dalam gambar, kurang lebihnya saya memahaminya adalah seperti ini, “Para qurro'/guru mengaji Al-Qur'an, tolok ukur keunggulannya adalah pada sejauh mana memahami ilmu tajwid.”
Ketika sudah mulai diamanati jabatan, hal yang perlu ditambah adalah tindakan tunai amanat. Sedangkan hal yang perlu dikurangi adalah ibadah ritual. Ini bukan berarti mengurangi kedekatan dengan Tuhan.
Negara kita merupakan bangsa yang besar dan berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Walaupun tidak menjadikan syariat Islam sebagai dasarnya, namun mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak orang berilmu di antara kami.” (HR. Ahmad).
Kesuksesan seorang murid dalam menimba ilmu tidak hanya ditentukan oleh lembaga pendidikan, ilmu itu sendiri, metode belajar, atau sarana pendidikan, melainkan ada pada diri sang murid itu sendiri, yang mana hal itu terletak pada akhlaknya kepada sang guru.