Mendoakan para pemimpin adalah bagian dari pertolongan kita kepada sesama. Sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk saling menolong sesama muslim, baik dalam keadaan zalim maupun terzalimi.
Dari sini kita mendapatkan satu pelajaran yang sangat berharga. Kalau seorang nabi yang berdakwah kepada pemimpin zalim sekaliber Fir'aun saja diperintahkan untuk bersikap lembut, lantas bagaimana seyogyanya dengan kita?
Dengan sikap berpura-pura dan selalu menipu, orang-orang munafik jelas diliputi penyakit di dalam hatinya, seperti dendam, hasud, dengki, ragu-ragu dan penyakit kejiwaan lainnya.
Hidup damai merupakan salah satu tujuan mulia dalam Islam. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menjaga kedamaian dan ketenteraman, baik di dalam keluarga, masyarakat, maupun antar bangsa.
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Banyak petunjuk yang membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa.
Keadaan setiap orang sering kali berubah. Tidak semua orang baik. Terkadang orang yang sering berbuat baik, pada satu kesempatan tertentu melakukan khilaf. Demikian pula orang yang sering kali berbuat maksiat, pada satu kesempatan akan tergerak dalam melakukan kebaikan.
“Sebagaimana mestinya seorang ayah yang menjaga anaknya dari api dunia, maka sungguh menjaga sang anak dari api neraka mestinya lebih penting lagi.”
Dalam spirit menuntut ilmu, tentu dibutuhkan pula waktu yang lama, yang konsisten (طول الزمان) tidak pernah berhenti belajar, 'Lifelong Education' atau pembelajaran sepanjang hayat.
"Tidak ada satu pun orang yang mengingkari bahwa semakin banyak kerepotan maka semakin menjadi penghalang bagi ilmu. Sedangkan istri dan anak-anak merupakan penghalang yang paling besar."
Saya hanya ingin mengajak kita merenungi jalan yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW yang jelas merupakan teladan bagi semua orang.