Selanjutnya adalah Qurban. Secara harfiah ia berarti dekat atau mendekatan diri. Dalam Haji ia berarti mendekatkan diri kepada Allah, melalui penyembelihan ternak. Memenuhi seruan Tuhan dengan cara menyembelih hewan pada peristiwa ini adalah salah satu bentuk ketaqwaan kepada-Nya. Al Qur-an menyebutkan :
Manakala matahari tanggal 9 dzulhijjah tenggelam, dan langit menyisakan warna merah saga, jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia bergerak meninggalkan medan luas bumi Arafat. Mereka akan menuju Mina melewati tengah malam di sebuah tempat bernama Muzdalifah.
Siapa bilang Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab [pelopor kelompok Salafi] anti bid'ah hasanah? Ini bukti ucapannya yang tidak anti bid'ah hasanah:
Kajian Kitab Hikam Pasal 6, 'Rahasia Doa Dikabulkan Allah'
Penyembelihan fenomenal itu belum terjadi, baru akan dilakukan lalu datang Jibril membatalkannya dan menukar Ismail dengan tebusan kambing. Ini adalah pendapat paling sahih menurut Imam al-Qurthubi.
Beberapa bulan sebelum Rasulullah shalallahu alaihi wasallam wafat, beliau berkhutbah di Arofah yang dikenal dengan Khutbah Wada' (pamitan), diantara pesannya adalah:
Kajian Kitab Hikam Pasal 5, 'Cara Menajamkan Mata Hati Agar Melihat Allah (Rukyatullah)'
Betapa indah, Allah swt menciptakan berbagai macam ritual Ibadah, seperti; Shalat, Puasa, Zakat, haji dan ibadah lainnya. Keindahannya, bisa kita lihat dan rasakan dari setiap awal dan akhir ibadah itu sendiri, demikian juga proses dari awal menuju akhir.
Ada kelompok yang tak percaya Tuhan atau agama dan segala macam yang ghaib. Baginya semua itu mitos belaka (asathir al-awwalin). Akhirnya yang disembah adalah alam,
Kajian Kitab Hikam Pasal 4, 'Allah Maha Kuasa, Makhluk Tak Kuasa'