Artikel Keagamaan

 

Hukum Asal Sesuatu Adalah Dianggap Tidak Ada (Kaidah Keempat)

Kaidah ini adalah salah satu cabang dari kaidah yang sebelumnya kita bahas. Intinya adalah: selama sesuatu belum naik level menjadi fakta sebab masih ada sedikit kesimpangsiuran soal keberadaannya, maka secara hukum ia tetap akan dianggap tidak ada, sama seperti kondisinya semula.

Menguak Rahasia di Balik Jamuan Ramadan

Sebab, sekali lagi tak ada jaminan bagi kita, Ramadan yang akan datang Allah beri kesempatan kita untuk mencicipi jamuan-Nya yang mulia ini.

Amalkan Wirid Ini Semoga Menjadi Orang Sukses

Jika dibacakan kepada orang yang sakit sebanyak 120 kali, maka dia akan sembuh, atau diringankan sakitnya, selagi belum sampai ajalnya

Serial Kajian Tafsir Surat Al Fatihah (Ayat 1)

Sayyid Quthb membuka penafsiran ayat ini dengan terlebih dahulu menjelaskan, bahwa membuka ayat al-Quran dengan basmalah merupakan sebuah adab dan bimbingan pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw: iqra’ bismi rabbika.

Tafsir Qs Luqman :12 (Serial Kajian Kitab al-Ibriz)

Luqman ini spesial. Beliau bukan Rasul, tapi namanya diabadikan di dalam Al-Qur'an menjadi nama surat. Selain Luqman yang Bijak, ada nama lain---selain para Rasul-- yang menjadi nama surat, yaitu Maryam dan Imran.

DI Balik "Kutiba" dalam Ayat Shaum

Setiap ayat dalam Alqur’an, selalu memberikan mutiara tiada henti; indah dilihat, enak dibaca dan membuat hati bahagia dalam mengkajinya. Ayat yang sering diulang-ulang ketika bulan Ramadan adalah : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183).

Fakta Tak Boleh Dihilangkan Sebab Praduga (Kaidah ketiga)

"Fakta (hal yang sudah yakin terjadi) tak bisa dihilangkan sebab praduga"

Mengupas Makna Shiyam dan Shoum

QS. Al-Baqarah/2: 183 adalah dalil yang paling sering dikutip dalam pembahasan puasa. Di antara kandungan ayat tersebut terdapat dua kata kunci. Pertama, perintah puasa itu sendiri. Kedua, tujuan disyariatkannya puasa. Terkait puasa, al-Qur’an menggunakan dua redaksi yaitu shiyâm dan shaum.

Ramadhan dan Pengampunan

Jika kita simak sifat-sifat Allah di dalam Asmâul Husnâ, Allah lebih banyak tampil dari sisi jamâliyah (keindahan-Nya) ketimbang jalâliyah (keperkasaan-Nya). Manifestasi jamâliyah Allah yang paling intens tertuang dalam sifat Rahmân Rahīm. Di dalam al-Qur’an (QS. al-An’âm/6: 54),

Maksud Suatu Redaksi (Kaidah Kedua)

Kaidah ini adalah salah satu cabang dari kaidah الأمور بمقاصدها yang dibahas sebelumnya. Urgensi kaidah ini adalah membatasi tafsiran suatu perkataan/ucapan pada maksud pengucapnya saja, bukan apa yang dipahami atau disangka oleh pendengar. Namun bila pengucapnya tak punya maksud khusus, maka biasanya hukumnya kembali pada makna kata itu sendiri secara umum.

Menampilkan 2131 - 2140 dari 2.413 Artikel Keagamaan