Sepuluh hari akhir Ramadhan adalah momentum yang sangat utama bagi kita untuk memaksimalkan ibadah. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, kita harus berusaha untuk bergegas dalam meningkatkan ibadah di sepuluh hari akhir bulan Ramadhan.
Salah satu keterangan mengenai pendapat bahwa Al-Qur'an diturunkan pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan kepada Rasulullah SAW terdapat di dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir.
Arti Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan “Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia.
Dr. KH. Muhammad Sholeh Qosim menjawab bahwa membaca Al-Qur'an ada 3 macam, Tartil, Hadar (cepat) dan Tadwir (sedang-sedang antara Tartil dan Hadar).
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa cara membaca Al-Qur'an yang diperbolehkan dan disepakati oleh ulama adalah ada empat macam, yakni At-Tartil, At-Tahqiq, At-Tadwir dan Al-Hadr.
Jadi, memperingati haul Sayyidah Khadijah itu bukanlah suatu hal yang terlarang, sebab sebagaimana substansi dalam Hadis di atas, hakikatnya Rasulullah SAW juga selalu mengenang Sayyidah Khadijah dengan membagikan daging kambing yang disembelihnya kepada teman-teman dan kerabat istrinya itu.
Dengan berpuasa dan membaca Al-Qur’an, maka hal ini berarti kita juga mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW. Dan jika kita mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW, maka kita juga berharap mendapatkan syafaat dari beliau. Sungguh beruntunglah kita jika mendapatkan keutamaan itu.
Tetapi semangat dalam berbagi itu, jangan sampai dirusak nilainya dengan niat hanya sekadar untuk pamer atau karena ingin tenar dan suka menyebut jasa kebaikannya. Apalagi juga disertai dengan menyakiti perasaan orang yang menerima.
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)
Karena Ramadhan itu dipenuhi keberkahan dan rahmat, maka sangat dianjurkan agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam menghidupkan malam-malamnya dengan berbagai ibadah, khususnya dengan melaksanakan shalat Tarawih dan Witir.