Untuk menentukan sebuah hukum dalam Islam diperlukan beberapa sumber, ada empat sumber pokok yang digunakan oleh madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) yaitu; Al-Qur’an, Hadits/as-Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.
Sering sekali kita mendengar pembacaan Asma’ul Husna (nama-nama indah Allah) dalam doa-doa, di antaranya doa Ismul A’dham yang masyhur. Asma’ul Husna sendiri sebenarnya memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri, banyak rahasia dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
Hasil penelitian ilmuan terkemuka asal Perancis, Dr Maurice Bucaille, dalam bukunya: ”La Bible, le Coran et la Science (1976)”, yang membandingkan kitab-kitab suci antara Al-Qur’an, Injil, dan Taurat, berkesimpulan bahwa “Al-Qur’an-lah yang paling dekat dengan teori ilmu pengetahuan”. Hal itu ia kemukakan setelah ia meneliti mummi Firaun Ramses II.
Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin selama kita berusaha. Demikian juga keinginan menjadi orang kaya, banyak uang dan rezeki berlimpah,
Sebagai Muslim dan Mukmin yang memiliki sandaran hidup kepada Allah dan pegangan hidup pada ajaran Rasulullah tak perlu risau dan galau. Sejak jauh-jauh hari Rasulullah telah memberikan resep mujarab untuk mengatasi kesulitan hidup yang demikian
Manusia dapat mengingat Allah swt di mana saja dan kapan saja selama ia masih berada di atas bumi-Nya.
Terkadang muncul dari beberapa ulama sufi (sufi haqiqi, bukan sufi jahil syariat) ucapan-ucapan yang secara lahiriyyah tampak menyelisihi zhahir syariat, seperti “Ana al-Haq”, atau “Subhani” dan lain-lain. Syaikh Akbar Ibn Arabi al-Hatimi dan Syaikh Abu Yazid al-Basthami adalah di antara sufi yang “tertuduh” dalam hal ini.
Ini adalah definisi hari Kiamat dan pembagiannya. Seperti apa itu?
Banyak Hadis tentang Imam Mahdi, namun hadis tersebut tidak bisa jadi dalil. Kenapa?
Perjalanan yang secara nalar manusia tidak mungkin dilakukan ini merupakan bagian dari pembuktian keimanan seorang muslim.