Tuhan bahkan menegaskan bahwa penyebaran agama (dakwah) dengan cara-cara kekerasan justru bukan hanya akan gagal, tetapi juga membuat orang lari dan menimbulkan kebencian masyarakat.
Bekerja adalah salah satu aktivitas utama dalam kehidupan manusia. Dalam Islam, bekerja tidak hanya dilihat sebagai cara untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai ibadah yang mulia.
"Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." (QS. Saba': 13)
Sebagai makhluk sosial, setiap orang harus menjaga hubungan harmonis di antara sesama. Hubungan harmonis itu bisa terjaga apabila setiap individu mempunyai akhlak yang baik dan menghindari sifat sombong.
Dalam perjalanan hidup, tidak jarang kita menemui teman yang berbuat maksiat. Sebagai sahabat yang baik, tugas kita adalah saling mengingatkan dengan cara yang bijak, penuh kelembutan, dan kasih sayang.
Ada tiga prinsip kehidupan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya dalam menghadapai lika-liku kehidupan.
Siang dan malam membentuk pola kehidupan di bumi. Aktivitas manusia pun dari pagi sampai malam, sampai kembali pagi lagi, "diatur" oleh matahari. Siang membuat bumi menjadi terang, sehingga tidak dibutuhkan cahaya tambahan. Sedangkan malam, bumi tertutup dari cahaya matahari.
Seseorang dapat dikatakan jujur dalam perkataannya apabila apa yang dikatakannya itu sesuai dengan realita. Untuk mencapai kejujuran ini, diperlukan sedikitnya dua hal sebagai penyempurnaan.
Kesombongan, selain dihinakan Tuhan, juga dapat menyebabkan kesengsaraan di Akhirat. Orang yang sombong akan selalu membesarkan sesuatu yang tidak ada pada dirinya dan merasa dirinyalah yang memiliki.
Ulama besar generasi tabiut tabi'in, Syaikhul Hadis Al-Imam Abu Abdurrahman Abdullan bin Mubarak bin Wadhih Al-Hanzhali Al-Marwazi rahimahullah (w. 797) menunjukkan keheranan, bagaimana mungkin seseorang jiwanya baik, jika tidak mau menuntut ilmu dan menghadiri majelis ilmu.