Sedekah bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk orang yang tak berpunya sekalipun. Sebab sedekah tidak selalu berarti pemberian materi. Sedekah juga bisa bermakna pemberian yang bersifat nonmateri.
Kemuliaan itu ada pada karakter seseorang, bukan pada perkataan atau penilaian orang lain terhadapnya. Karena itu, Islam tidak menggunakan parameter status sosial untuk mengukur kemuliaan seseorang, baik pada jabatan, kekayaan maupun nasabnya.
Secara hukum dalam literatur fikih kita adalah diperbolehkan membalas setimpal kepada orang yang berbuat buruk kepada kita. Namun dalam kemuliaan akhlak hal tersebut tidak dianjurkan. Demikian itu banyak diteledankan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Luapan syukur kita adalah dengan memanfaatkan semua nikmat ini demi kebaikan dan penghambaan. Bukan justru menjadikannya sebagai alat dan media untuk bermaksiat, pamer, berbangga diri dan menyombongkan diri kepada orang lain yang kurang beruntung.
Setan menyuruh ideal dalam beragama, jangan separuh-separuh, harus kaffah, harus sempurna. Tujuannya supaya muncul di pikiran bahwa orang yang beragama belum mampu sempurna itu tak dapat kebaikan apa-apa kecuali kemunafikan.
Kita harus sadar dan menerima dengan ikhlas, bahwa segala hal yang terjadi, baik, buruk, menyenangkan, menyedihkan, semuanya sudah ditetapkan dalam takaran yang tepat untuk kita, agar kita bisa menjadi lebih baik dalam hidup ini.
Para mufassir berbeda pendapat mengenai makna dari lafadh "nikmat" dalam ayat itu. Menurut Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam kitabnya Mafatih Al-Ghaib, beliau mengatakan bahwa seharusnya amal baik itu diceritakan kepada publik agar manusia bisa menirunya.
Memberi makan adalah salah satu bentuk kepedulian sosial. Dalam bahasa yang lebih umum, Nabi menekankan kepada perangai yang saling menolong untuk kesejahteraan masyarakat.
Berbuat salah pasti pernah dilakukan siapapun, tetapi demikian juga sebaliknya, setiap orang juga pasti pernah berbuat baik, mungkin hanya dengan kadar yang berbeda. Dan mengingat kebaikan orang adalah salah satu cara untuk senantiasa memunculkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Nabi Muhammad SAW memang pernah melakukan peperangan, mengangkat senjata dan menjadi panglima perang. Namun pihak yang diperangi oleh nabi bukanlah setiap orang yang berbeda agama.