Terkait hukum musik, memang masih khilafiyah. Ada yang mengharamkan, ada yang menghukumi makruh, juga ada yang menghukumi mubah (boleh). Intinya, jika musik tidak membawa seseorang berbuat dosa dan maksiat maka selama itu dihukumi mubah.
Imam Al-Qurthubi dengan mengutip pernyataan Ibnul ‘Arabi mengungkapkan bahwa Allah tidak memiliki ciptaan yang lebih baik dari manusia. Manusia adalah ciptaan terbaik Allah SWT.
Allah SWT menegaskan bahwa perbuatan ghibah itu layaknya seseorang memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Tentu hal ini merupakan pesan yang sangat keras sekali, sebab seharusnya tidak mungkin ada yang mau untuk memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
Teks yang global dan masih samar dalam Al-Qur'an hampir semuanya dijelaskan dalam Hadis. Hal ini sesuai dengan titah Allah sendiri dalam Al-Qur'an yang memberi tugas pada Nabi Muhammad untuk menjelaskannya.
Mbah Moen menyampaikan bahwa dalam bulan Rajab sebenarnya ada dua peristiwa besar, yakni Isra' Mi'raj dan pindahnya nur Nabi Muhammad SAW dari punggung Sayyidina Abdullah bin Abdul Mutholib ke rahim Sayyidah Aminah binti Wahab atau disebut dengan peristiwa wiladah pertama.
Allah "mengkritik" seorang Muslim karena memang ia salah atau melakukan kesalahan. Allah tidak akan "mengkritik" makhluk ciptaan-Nya hanya karena ia tidak beriman, sebab apa yang menjadi kesalahan seorang hamba saat ini kelak bisa jadi menjadi sebuah kebaikan.
“Sungguh Allah telah mengharamkan darah kalian, harta-harta kalian dan kehormatan kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini, pada bulan kalian ini dan di negeri kalian ini." (HR. Bukhari)
Jadi, dari sini bisa dilihat satu benang merah, bahwa berdasarkan pendapat Imam An-Nawawi tersebut, maka hukum puasa di bulan Rajab adalah sunnah.
Rajab adalah salah satu bulan haram (mulia) dalam Islam. Karena Rajab termasuk bulan mulia, maka tak heran bila banyak umat Islam menyambut bulan ini dengan penuh semangat, hormat dan antusias untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah sunnah mereka.
Bulan Rajab termasuk bulan yang mulia. Ibadah di dalam bulan Rajab mempunyai nilai pahala yang agung, khususnya berpuasa, beristighfar, bertaubat dari segala kesalahan dan dosa-dosa, baik yang disengaja maupun tidak.