Kehidupan Rasulullah SAW menjadi contoh yang luhur tentang seorang pemuda yang berperilaku lurus dan terpercaya dalam mengemban amanat kaumnya dan para sahabatnya.
Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW, mukjizat terbesarnya adalah Al-Qur’an. Kitab ini tidak hanya berbicara masa lalu, juga menyinggung problem masa yang akan datang, dengan solusinya. Al-Qur’an berbicara persoalan buruk namun menawarkan obat atau cara mengatasinya.
Upaya untuk menjaga persatuan dan kerukunan berikutnya adalah dengan menjalin kepekaan sosial. Hal ini bisa dilakukan dengan saling memahami satu sama lain.
Di dalam sebuah negara terdapat satu kekuatan, yaitu pemerintahan namanya. Jika mereka baik, maka akan baik pula seluruh rakyatnya. Jika tidak baik, maka akan berdampak buruk juga kepada seluruh warganya.
Seandainya kita diberi rezeki yang sangat melimpah dengan kekayaan yang ada di alam semesta ini untuk membalas jasa Rasulullah SAW, tentu itu semua belum ada artinya.
Salah satu kaidah penting penafsiran Al-Qur'an yang menjadi pegangan para pegiat tafsir adalah sebagian ulama diberi oleh Allah pemahaman yang bisa jadi berbeda dengan yang lainnya, dan itu semua tergantung kemampuannya dalam mengelola hatinya dan kesiapannya dalam menerima pemahaman dari Allah.
Syaikh Ali Jum’ah juga menekankan agar tidak melihat Al-Qur’an dan Hadis dari sudut pandang halal-haram saja, tapi perlu melihatnya dari sudut pandang cara hidup Nabi, dan dari sudut pandang kemanusiaan.
Pendekatan Imam Zuhri sangatlah penting diperhatikan oleh para ulama dalam membangun relasi dengan ulil amri atau pemegang kekuasaan. Sebab ajaran Islam yang disebarkan secara individual dan sempit akan susah dijangkau masyarakat yang dahaga pengetahuan.
Nasihat itu utamanya adalah tentang membenarkan kenabian Muhammad SAW, membantu syariatnya, ikhlas dalam mencintainya dan lebih mencintainya daripada mencintai diri sendiri, anak-anak, orang tua dan berbagai hal lainnya.
Allah SWT memerintahkan kepada semua umat Islam untuk meneladani Rasulallah SAW dalam hal kesabaran, keteguhan, ribath (terikat dengan tugas, komitmen), dan kesungguhannya.