bahwa agama ini sangatlah mudah untuk dijalankan, Allah tidak pernah membebani hambanya dengan hal-hal di luar kemampuannya.
Ibadah haji merupakan ibadah yang komprhensif karena Pelaksanaannya melibatkan multi dimensi dari diri manusia itu sendiri. Haji melibatkan sekurangnya lima (5) aspek dari diri manusia secara sekaligus di dalam pelaksanaannya
Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan mampu hidup sendiri dan akan membutuhkan bantuan orang lain. Sejatinya manusia diciptakan saling tolong menolong dan membantu satu sama lain yang sedang mengalami kesulitan.
Manusia merupakan tempatnya salah dan lupa. Namun manusia yang baik merupakan bukanlah yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang baik adalah ketika berbuat kesalahan dia langsung bertaubat kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taubat.
Sedekah diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari kata sidq (sidiq) yang berarti “kebenaran”. Sedekah bisa dilakukan oleh siapapun termasuk orang yang tak berpunya sekalipun, seperti membantu orang lain, menyingkirkan duri di jalan, berbicara dengan sopan santun dan lain sebagai sebagainya.
Islam memiliki pandangan yang positif bagi umat yang produktif. Islam memandang bekerja merupakan ibadah yang suci dengan syarat pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan yang baik dan dapat menghasilkan rezeki yang halal.
Di antara syarat sahnya shalat bagi kaum perempuan adalah menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Biasanya dalam hal ini mereka menggunakan kain atau yang disebut sebagai mukena
Menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafiiyah, duduk di antara dua khutbah merupakan bagian syarat-syarat khutbah Jumat. Oleh karena itu, jika seorang khatib tidak duduk di antara dua khutbah, baik sengaja atau lupa, maka khutbahnya dihukumi tidak sah
Haji, merupakan rukun Islam yang kelima. Rukun tersebut menjadi penyempurna ibadah umat muslim. Namun ibadah tersebut hanya dilakukan pada muslim yang mampu saja.
Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah “maratibun nafsi”. Tempat-tempat dimana nafsu ini bersemayam dalam dunia sufi biasa dinamakan sebagai “lathifah”, yaitu sebuah titik halus dalam diri kita