Rutinitas Shalat Dhuha Dapat Melatih Sisi Emosional Dan Spiritual Shalat Dhuha Dapat Melatih Sisi Emosional Dan Spiritual
Bila kita mengamati kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, maka akan dijumpai berbagai macam manusia dengan kepribadiannya masing-masing yang berbeda.
Saya sering ditanya masalah ini, yaitu ketika shalat satu imam dan satu makmum. Dalil Hadis menunjukkan berdiri sejajar antara imam dan makmum. Tapi pendapat ulama Mazhab justru seperti bertentangan, sebab makmum mundur sedikit dari posisi berdiri imam. Apalagi jika ditambah "Anda ikut Nabi apa ikut imam Mazhab?"
Doa merupakan upaya untuk meminta kepada Sang Pemilik kehidupan, dengan berdoa seorang hamba membuktikan bahwa dirinya telah menggantungkan hidupnya kepada Sang Pemilik hidup
Banyak pelopor kebangkitan Islam yang juga seorang sufi, sebut saja Shalahuddin al-Ayyubi (Sang Pembebas Yerusalem) dan Muhammad al-Fatih “Sang Penakluk Konstatinopel”. Mereka berdua ditolak status kesufiannya oleh orang-orang yang baru belajar agama
Dalam maqolah yang saya tandai ini, kurang lebihnya saya memahaminya adalah seperti ini, “Para Qurro'/guru ngaji al-Qur'an, tolok ukur keunggulannya adalah pada sejauh mana memahami ilmu tajwid.”
Diriwayatkan suatu hari ada seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah Shollallu Alaihi Wasallam. Pengemis itu berkata, "saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah."
“Al-Qur'an itu adalah ilmu, bukan hanya sekedar bacaan saja,” begitulah dawuh yang sering kita dengar waktu Syaikhona Maimoen Zubair masih berada di antara kita.
Saya ingin menanggapi meme Wahabi/Salafi yang menuduh perempuan meninggalkan shalat supaya kosmetiknya tidak luntur. Saya tidak sepakat dengan pola pikir penghakiman seperti itu, seakan-akan tidak ada alternatif dari syariat untuk mempelai wanita bahkan pria pada momen seperti itu
Terlebih di bulan Maulid dan acara-acara akhir sanah, banyak sekali para penceramah entah itu kiai gus atau ustadz ketika sedang berceramah terlebih di atas panggung, dengan mudahnya dan semangatnya mengutip hadits Nabi (hadits dha'if) yang berkaitan dengan "Targhib" dan "Tarhib" atau "Fadhailul A'mal" secara tanpa menjelaskan sanadnya