Fungsi sifat kuasa Allah adalah menciptakan atau meniadakan. Maka, menciptakan sesuatu yang sudah ada adalah kemustahilan. Mengadakan sesuatu yang sudah ada disebut dengan istilah “tahshilul hashil”.
Allah satu dalam perbuatan: semua perbuatan adalah ciptaan Allah. Tidak satu makhluk pun yang menciptakan perbuatan, baik perbuatan pilihan (ikhtiyariyah) atau perbuatan terpaksa (idhthirariyah). Perbuatan makhluk (manusia) hanya merupakan usaha (al-kasab) sebagai kebebasan yang Allah kehendaki bagi makhluk.
Ulama kita yang menjadi Mufti di Negeri Hijaz, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan 12 amalan di hari Asyura'. Tidak semuanya berdasarkan dalil Hadits secara khusus, tapi dalil-dalil umum seperti sedekah, mengusap kepala anak yatim dan sebagainya.
Nabi bersabda, “Tahun depan – jika Allah menghendaki – maka kita puasa pada hari kesembilan.” Belum sampai tahun depan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam wafat (HR Muslim)
Anjuran puasa di hari Asyuro dan melapangkan nafkah untuk keluarga adalah berdasarkan riwayat hadis. Selain dari 2 tersebut tidak ada dalil hadisnya (Nihayatuz Zain 1/196)
Dalam agama Islam, dalam pembagian warisan lebih tepatnya, seorang laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari apa yang didapatkan seorang perempuan. Nah, apakah ini adalah keadilan yang diakui oleh umat Islam? Keadilan yang sering dielu-elukan umat beragama? Berikut ulasannya
Namun dalam beberapa kesempatan, Mbah Wahab seringkali bertanya referensi dari berbagai permasalahan kepada adiknya, KH Abdul Hamid bin KH Hasbullah. Seorang ulama yang ahli di bidang fiqh, walau tak sepopuler sang kakak, KH Abdul Hamid selalu menjadi rujukan dalam forum bahtsul masail
Suatu ketika, ada Malaikat yang dihukum oleh Allah SWT lantaran tidak menyambut Rasulullah ketika Isra Mi'raj. Lalu Malaikat Jibril AS berkata, “Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT mohon izin untuk memberinya pertolongan kepada malaikat tersebut.
Kapan persisnya waktu yang tepat untuk menikah. Apakah setelah berusia di atas 20 tahun? Ataukah setelah selesai menempuh masa pendidikan tinggi? Lalu, kapan pula seseorang itu dikatakan matang dan siap (mental, fisik, ilmu) untuk melanjutkan fase kehidupan menjalani biduk rumah tangga?
Jika Allah bersifat baru, maka Allah membutuhkan pihak lain yang membuatnya. Pembuatnya tentu membutuhkan pihak lain lagi yang membuatnya. Dan begitu seterusnya. Inilah yang disebut dengan istilah mata rantai/hirarki yang tidak berkesudahan (at-tasalsul).