Dalam agama Islam, dalam pembagian warisan lebih tepatnya, seorang laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari apa yang didapatkan seorang perempuan. Nah, apakah ini adalah keadilan yang diakui oleh umat Islam? Keadilan yang sering dielu-elukan umat beragama? Berikut ulasannya
Namun dalam beberapa kesempatan, Mbah Wahab seringkali bertanya referensi dari berbagai permasalahan kepada adiknya, KH Abdul Hamid bin KH Hasbullah. Seorang ulama yang ahli di bidang fiqh, walau tak sepopuler sang kakak, KH Abdul Hamid selalu menjadi rujukan dalam forum bahtsul masail
Suatu ketika, ada Malaikat yang dihukum oleh Allah SWT lantaran tidak menyambut Rasulullah ketika Isra Mi'raj. Lalu Malaikat Jibril AS berkata, “Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT mohon izin untuk memberinya pertolongan kepada malaikat tersebut.
Kapan persisnya waktu yang tepat untuk menikah. Apakah setelah berusia di atas 20 tahun? Ataukah setelah selesai menempuh masa pendidikan tinggi? Lalu, kapan pula seseorang itu dikatakan matang dan siap (mental, fisik, ilmu) untuk melanjutkan fase kehidupan menjalani biduk rumah tangga?
Jika Allah bersifat baru, maka Allah membutuhkan pihak lain yang membuatnya. Pembuatnya tentu membutuhkan pihak lain lagi yang membuatnya. Dan begitu seterusnya. Inilah yang disebut dengan istilah mata rantai/hirarki yang tidak berkesudahan (at-tasalsul).
Sebelum masuk ke dalam pembahasan lebih lanjut, tentu sangat penting memahami istilah wajib, mustahil dan jaiz dalam Ilmu Tauhid. Definisi istilah-istilah ini harus dijelaskan agar tidak ada kerancuan dalam memahaminya.
Tuhan segera mengizinkan beliau hijrah ke Yatsrîb (kini bernama Madinah). Nabi sendiri merasa begitu berat meninggalkan tanah kelahirannya itu. Tetapi nyawa manusia begitu berharga.
Bukan karena mata tak melihat, atau telinga tak mendengar, mereka melihat dan mendengarnya bahwa keluarga atau tetangganya itu memang seorang alim yang diakui banyak orang. Tapi justru mereka lah yang paling anti di dalam belajar atau istifadah kepada orang alim tersebut hanya karena si alim itu adalah keluarganya sendiri atau tetangganya sendiri.
Dalam ajaran Islam, terma takwa seringkali kita temukan di dalam berbagai teks, baik al-Qur’an maupun al-Hadits.
Al-Qur’an merupakan kitab yang sempurna, berisi ajaran dan panduan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik itu berhubungan dengan aqidah, ibadah, muamalah,