Artikel Keagamaan

 

Ilmu Agama yang Harus Dipelajari

Ilmu agama sangatlah beragam dan jenjang tingkatannya sangatlah luas, akan tetapi apa yang harus dipelajari oleh semua orang?

Ustadz Ma'ruf Khozin: Ikhtiar Batin Bersamaan dengan Disiplin Prokes

“Jadi, bila mengadakan doa bersama di kampung harus tetap disiplin memakai masker dan menjaga jarak, setelah itu mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer,"

Ilmu Dicabut Bersamaan dengan Wafatnya Ulama

“Kematian ulama adalah musibah yang tak tergantikan, sebuah kebocoran yang tidak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagiku daripada meninggalnya satu orang ulama.” (HR Al-Baihaqi)

8 Jenis Kelelahan yang Allah Sukai

Allah sangat menyukai orang yang lelah karena beribadah kepada-Nya, dan di antara kelelahan itu Allah jaminkan surga baginya. Ada delapan jenis lelah yang disukai oleh Allah, diantaranya

Takdir dan Nasib, Apa Bedanya?

Kita bodoh atau pintar, kaya atau miskin, ini nasib. Bisa diubah. Takdir tidak akan bisa diubah. Takdir ada yang keras (hard) dan ada yang lunak (soft). Bangsa yang belum bisa membedakan antara takdir dan nasib, tidak akan bisa menjadi pemimpin peradaban. 

Pentingnya Persiapan Diri Sebelum Mengajar

Tulisan ini sekedar self reminder atau pengingat untuk diri sendiri, atau mungkin untuk banyak ustadz dan pengajar yang meremehkan masalah muthola’ah sebelum mengajar dengan dalih “ah materinya gampang.. ah sudah paham..

Tentang Sedekah Mayit, Kiai Marzuki Mustamar: Nggak Perlu Kafir-Kafirkan Perkara Tradisi

Itu bukan beda syariatnya, tapi beda tradisi. Tolong para hadirin, jadi nggak perlu lah kita itu kafir-kafiran perkara (tradisi)

Inilah Orang yang Disebut Bangkrut di Akhirat

Sungguh alangkah rugi dan kasihannya orang ini, ia yang berletih-letih dalam ibadah untuk memperoleh pahala, dan ia juga berharap sepenuh hati agar pahala itu dapat menambah berat timbangan dan menyelamatkannya di akhirat, namun justru pahala yang ia kumpulkan di berikan dan di nikmati oleh orang lain.

Ilmu itu Didatangi, Bukan Mendatangi

“Seseorang perlu pergi mendatangi ilmu, bukan ilmu yang mendatanginya,” begitulah kiasan yang sering terdengar di kalangan pecinta ilmu.

Jangan Mencari Ridha Manusia (Bagian 5)

Ridha merupakan bentuk mashdar (infinitive), dari radhiya - yardha yang berarti: rela, menerima dengan senang hati, cinta, merasa cukup (qana’ah), berhati lapang. Bentuk lain dari ridha adalah mardhat dan ridhwan (yang super ridha). Antonim kata ridha adalah shukht atau sakhat, yang berarti murka, benci, marah, tidak senang, dan tidak menerima.

Menampilkan 851 - 860 dari 2.344 Artikel Keagamaan