Sewaktu di pesantren dulu, Guru kami, Almarhum KH.Abdul Hannan As`ad (w.th. 1999), pengasuh Pesantren Miftahul Ulum Malang, sering mengingatkan para santrinya agar dalam membaca al-Qur`an hendaknya membacanya secara tartil, dengan baik, tidak grasa grusu,
Ada sebagian orang, atau mungkin banyak orang, yang mempertanyakan untuk apa ada sertifikat halal dari LPPOM MUI? Bukankah halal haram makanan adalah yang sudah jelas sehingga hampir semua kaum muslimin tahu? Kalau bahannya daging sapi ya jelas halal, baru kalau daging babi ya haram, tak perlu sertifikat segala bukan?
Kenapa organisasi kemahasiswa hari ini banyak beroleh sorotan tajam? Mulai dari kritik tajam yang dilengkapi dengan referensi ilmiah, kata-kata penuh nyinyir yag menyudutkan sampai cemo’ohan yang membuat organisasi mahasiswa seolah tak memiliki legitimasi apa-apa atas keberadaannya di jagat pertiwi ini.
Sepertinya tidak ada yang aneh tentang hujan, bermula awan, rintik, kadang angin menyapa lembut, hujan datang berdendang. Bahkan, ada yang tidak peduli dengan kedatangannya, bila ia bertandang, payung siap menghadang.
Di hadapan ratusan mahasantri Ma'had Aly se Indonesia, yang sedang menyelenggarakan "Bahtsul Masail Nasional I di Pesantren Al-Rifa'i, Malang, saya diminta bicara tentang "Kontekstualisasi Kitab Kuning". Saya antara lain mengatakan : Perubahan adalah niscaya.
Istilah “ta’liq” (التعليق) disebut juga “ta’liqoh” (التعليقة). Bentuk jamaknya adalah “ta’liqot (التعليقات) atau “ta’aliq” (التعاليق). Secara bahasa, makna ta’liq adalah “komentar” atau “penjelasan” atau “catatan”. Kalimat yang berbunyi “u’alliqu ‘ala kalamihi” bermakna, “Saya mengomentari ucapannya”
Mewariskan ingatan adalah sebuah langkah kecil tapi berdampak besar. Apabila seserang merawat ingatan mengenai kebersamaan, optimisme, dan cinta kasih lalu diwariskan secara turun temurun, maka proses ini akan mengkristal dalam benak dan berlanjut pada tindakan seseorang.
Kini kaum shufi yang bersih, ikhlas lahir dan batin, telah tiada sejak mereka wafat. Kini yang tersisa hanyalah kisah-kisah indah mereka. Para peniru mereka kini berhimpun dalam organisasi tarekat yang semakin kehilangan hakikatnya, karena kosong dari ilmu, kejahilan yang merata, kecintaan pada dunia, dan kerakusan untuk meraih tujuan-tujuan rendahan dari kehidupan duniawi.
Suatu waktu ada seorang anak bergegas membeli sepotong pizza untuk ibunya yang baru datang dari kampung. Makanan ala Italia tersebut tergolong istimewa dengan citarasa khas dan dianggap paling enak. Dalam benak pemuda tersebut, ibunya pasti menyukainya dan akan mengatakan enak sebagaimana dirinya yang lebih dulu jatuh selera pada pizza.
Di tahun politik ini ada saja yang menarasikan seolah-olah NU akan menjadi pendukung Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunisme) baru kalau Jokowi menang Pilpres. Ilusif dan a-historis.