Dua minggu yang lalu, di kelas Komunikasi Penyiaran Dakwah, saya mendampingi mahasiswa berdiskusi tentang Dakwah melalui media film. Seperti biasa diskusi kelas dimulai dengan presentasi dan diskusi antar mahasiswa.
22 Oktober menjadi hari santri memiliki latar belakang yang panjang. Saya menjadi salah satu saksi dan mengikuti dari awal pada sisi resolusi jihad. Sementara sisi ide dan gagasan hari santri hanya saya ikuti dari media.
Dalam salah satu episode serial “Upin Ipin”, si kembar asal negeri jiran ini memainkan opera bersama para sahabatnya. Lakon sandiwara berjudul "Pengembala dan Serigala". Jarjit, yang memerankan seorang pengembala biri-biri, iseng berteriak minta tolong karena ada serigala datang. Upin dan Ipin yang memerankan petani, tergopoh-gopoh mau menolongnya.
Judul tulisan ini hanya dua kata, Belajar Ikhlas, tetapi sungguh berat melakukan satu pekerjaan secara ikhlas. Karena ikhlas adalah puncak dari rentetan aktifitas yang diawali oleh niat. Niat yang ikhlas bermakna tidak ada tendensi lain saat melakukan aktifitas apapun selain karena ibadah, bekerja dengan ragam profesi bukan semata karena ingin mendapatkan upah dan gaji tapi
Hoax menurut wikipedia adalah :”Sebuah pemberitaan palsu adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut palsu.
The devices of propaganda atau muslihat propaganda itu meskipun ditampilkan hampir puluhan tahun lalu, namun sampai sekarang masih menjadi bahan kajian dan banyak tercantum dalam berbagai literatur, karena pada kenyataannya memang banyak yang mempraktikkannya (Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, hal 67-68)
Pada tahun 1939 menjelang Perang Dunia II, penerbit Harcout, Brace and Company di Amerika Serikat menyebarkan publikasi berjudul The Fine Art of Propaganda yang mencantumkan apa yang dikenal sampai sekarang The Devices of Propaganda (Muslihat Propaganda) yang terdiri dari tujuh jenis sebagai berikut:
Sebuah penelitian dilakukan berkaitan dengan sekolah yang bagaimana yang masuk dalam kategori sekolah unggul menurut masyarakat. Dari data yang diperoleh maka ada beberapa kategori sekolah unggul menurut masyarakat yang menjadi sampel penelitian ini yakni sekolah yang memiliki sarana
Perubahan dalam konsepnya selalu membawa konsekuensi, dari sikap ini kemudian memunculkan kelompok yang selalu welcome dengan perubahan, perubahan tergantung suasana hati hingga anti perubahan (zona nyaman). Derasnya informasi dan canggihnya teknologi di tengah globalisasi membuat persaingan semakin ketat.
Bagi kader PMII, seharusnya 1 Oktober tidak hanya dimaknai sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Lebih dari itu, tanggal ini selayaknya juga dijadikan sebagai Hari Kesaktian PMII sebagai sebuah organisasi yang telah hadir mengisi tiap-tiap momen kemerdekaan bangsa ini,