Dari hari ke hari pemerintah terus melakukan langkah-langkah cepat dalam menangani penyebaran pandemi Covid-19 yang telah melanda lebih dari 180 negara di dunia.
Banyak orang tidak sadar pentingnya antibodi, stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran, harusnya kita lebih panik kalau antibodi hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat hand sanitizer sendiri dalam rangka mencegah penyebaran virus corona di Surabaya. Hal ini dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 yang baru saja dibentuk di Unusa.
"Kami kerja di sini demi Anda, tolong Anda tetap di rumah demi kami..."
Menghentikan wabah menular virus corona atau Covid-19 bukan hal tidak mungkin. Seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa negara di dunia, pertama kali harus melihat data grafik tingkat keparahan.
Pemerintah telah mengumumkan kesembuhan pasien nomor 1, 2 dan 3 yang sebelumnya positif Virus Corona atau COVID-19, setelah menjalani perawatan selama sepekan, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan dirinya telah negatif virus corona alias sudah sembuh.
Penggunaan sabun antiseptik, oleh organisasi The Association for Professionals in Infection Control and Epidemology (APIC) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, disebut mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan organisme serta mengurangi jumlah mikroba lebih lanjut.
Dari 16 orang yang dirawat di RS Persahabatan (5 orang positif corona dan 11 orang masih dalam pengawasan), ada enam pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan kini boleh pulang. Jumlah pasien sembuh ini bertambah dari jumlah sebelumnya (Jumat, 13/3) yang hanya 3 orang.
Malam ini (Sabtu, 14 Maret 2020 jam 22.05 Wib), diadakan haul KH Yahya bin Abdul Hamid Chasbullah di Tambakberas.
Infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus) dikenal paling berbahaya dan tidak ada yang bisa disembuhkan. Namun, seorang pria di London ini menjadi manusia kedua di dunia yang dinyatakan 'sembuh' dari infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus).