Jangan Terlalu Banyak Bertanya

  1. Hadis:

    ذَرُوْنِيْ مَا تَرَكْتُكُمْ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَدَعُوْهُ

    Artinya:
    “Mari dekati aku, apa yang akan kutinggalkan kepadamu. Sesungguh­nya telah bin asa orang-orang sebelum kamu karena banyaknya pertanyaan mereka dan perJikaian mereka terhadap Nabi-Nabi mereka. Maka apa yang aku perintahkan kepadamu laksanakanlah sekuatmu dan apa yang aku larang terhadapmu, tinggalkanlah!"

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan didalam ”Ibnu Hibban” Dari Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah berkhutbah di hadapan para sahabat: "Wahai manusia, sesungguh­nya Allah telah mewajibkan ibadah haji kepadamu maka hendaknya kalian berhajji." Maka berdirilah seorang laki-laki, ia bertanya: "Apakah setiap tahun ya Rasulullah SAW?." Rasulullah SAW Dia m, sehingga si penanya mengulangi pertanyaan sampai tiga kali. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: "Jika kujawab "ya”, maka ia menjadi wajib. Jika wajib, apakah kalian mampu?." kemudian Beliau bersabda lagi: "Mari dekati… dan seterusnya."

    Periwayat:
    Imam Ahmad, AS Syaikhain, Nasai dan Ibnu Majah Dari Abu Hurairah. lafadz Hadis ini banyak namun maknanya sama. An-Nawawi berkata: ”Hadis ini sangat mencakupi (jawami’ul-kalam) dan merupakan kaedah Islam (Qawa'idul Islam).


    Terlarang dalam agama terlalu banyak menanyakan sesuatu yang tidak perlu dan tidak layak ditanyakan. dikhawatirkan akan turun wahyu yang jushu memberatkan. Padahal Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan.