Mengerjakan yang Ma'ruf dan Meninggalkan yang Munkar

  1. Hadis:

    إِئْتِ الْمَعْرُوْفَ وَاجْتَنِبِ الْمُنْكَرَ وَانْظُرْ مَا يُعْجِبُ أُذُنَكَ أَنْ يَقُوْلَ لَكَ الْقَوْمُ إِذَا قُمْتَ مِنْ عِنْدِهِمْ فَائْتِهِ فَانْظُرِ الَّذِي تَكْرَهُ أَنْ يَقُوْلَ لَكَ الْقَوْمُ إِذَا قُمْتَ مِنْ عِنْدِهِمْ فَاجْتَنِبْهُ

    Artinya:
    "Kerjakanlah yang ma'ruf dan jauhi yang munkar dan dengarlah perkataan yang menarik pendengaranmu yang diucapkan oleh suatu kaum kepadamu. Jika kamu telah bangkit meninggalkan mereka, lakukanlah kebaikan itu. kemudian perhatikan pula perkataan yang kau benci yang diucapkan suatu kaum kepadamu.
    Jika kamu telah bangkit meninggalkan mereka, maka jauhilah keburukan itu."

    Asbabul Wurud:
    Kata Harmalah, Dia telah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang perintah Beliau yang harus dikerjakan. Jawab Rasulullah SAW: "Kerjakanlah yang ma'ruf dan jauhi yang munkar dan dengarlah perkataan yang menarik pendengaranmu yang diucapkan oleh suatu kaum kepadamu. Jika kamu telah bangkit meninggalkan mereka, lakukanlah kebaikan itu. kemudian perhatikan pula perkataan yang kau benci yang diucapkan suatu kaum kepadamu. Jika kamu telah bangkit meninggalkan mereka, maka jauhilah keburukan itu."

    Periwayat:
    Al-Bukhari di dalam bab "Al-Adab", Ibnu Sa'ad di dalam "Mu'jam As-Shahabah", Al-Barudi di dalam "Ma'rifah As Shahabah"dan oleh Al-Baihaqi di dalam "As-Syu'ab" Dari Harmalah bin Abdullah bin Iyas. Kata Al-Hafizh Ibnu Hajar, Hadis Harmalah di dalam "Al-Adabul Mufrad"oleh Al-Bukhari dan terdapat juga di dalam "Musnad At-Thayatisi" dan yang lainnya dengan isnad yang Hassan.


    Yang dimaksud dengan pekerjaan yang ma'ruf adalah pekerjaan yang diketahui dan dibenarkan syariat. Sebaliknya pekerjaan yang munkar yaitu pekerjaan yang dilarang syariat. Maka Kerjakanlah yang ma'ruf itu, dan tinggalkan yang munkar, cintailah sanak saudara sebagaimana mencintai diri sendiri, bergaulah dengan manusia dengan tutur kata dan perilaku yang baik.