Penggunaan Kata Sayyid

  1. Hadis:

    السَّيِّدُ اللَّهُ

    Artinya:
    "Sayyid itu Allah."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam Sunan Abu Daud Dari Mathraf bin Abdullah bin Syakhir Dari ayahnya, katanya: ”Aku telah menemui utusan Bani 'Amir yang diutus kepada Rasulullah SAW. Kami berkata: "Engkau sayyid (penghulu) kami." Kata Beliau : "Sayyid adalah Allah." Ujar kami: "yang sangat kami utamakan dan kami agungkan." Sabda Beliau : "Ucapkanlah dengan perkataanmu atau separuh perkataanmu dan hendaknya setan tidak menipumu, aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya." Menurut keterangan Al-Baghawi dan Ibnu Asakir bersumber Dari Al-Hassan Al Bashri bahwa seorang telah menemui Nabi, katanya: "Marhaban wahai sayyiduna." Rasulullah SAW bersabda: "Sayyid adalah Allah."

    Periwayat:
    Ahmad, Abu Daud dan Nasi di dalam "'Amalul Yaumi wal LAllah” Dari Abdullah bin Syakhir.


    yang dimaksud dengan sayyid sebenarnya adalah Allah. Dia lah yang secara mutlak berhak menerima sebutan itu. Jadi seluruh makhluk adalah hambaNya. Namun penggunaan kata "sayyid” terdapat juga di dalam Al Kitab dan As Sunnah. Kata An-Nawawi, yang dilarang menggunakannya Dari segi "ta'zhimnya” bukan Dari segi "ta’rif ’-nya. Sebagian beralasan bahwa "As Sayyid” termasuk salah satu asma (nama) Allah.